Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, akan membangun fasilitas air mancur sepanjang 3 kilometer di Kalimalang mulai dari samping Metropolitan Mal hingga Pasar Sumber Artha.
"Kegiatan ini masuk dalam Detail Engineering Desaign (DED) yang sudah kami buat sejak 2016 dengan alokasi dana pembuatan air mancur senilai Rp60 miliar pada 2017," kata Wali kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Rabu.
Menurut dia, rencana itu tertunda pada 2018 akibat adanya proyek pembangunan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) di sekitar lahan pembangunan air mancur.
Air mancur itu rencananya dibuat di sepanjang bantaran sungai pada kedua tanggulnya yang mengarah ke tengah Kalimalang.
Air mancur itu pun dilengkapi dengan lampu warna-warnai dengan sistem `knockdown` ?untuk menarik minat masyarakat.
"Ada beberapa titik yang akan kita buatkan air mancur mulai dari Metropolitan Mal hingga Pasar Sumber Artha dengan jarak masing-masing per 25 meter," katanya.
Rahmat mengungkapkan, keberadaan tiang pancang Tol Becakayu di bantaran Kalimalang membuat rencana pembuatan air mancur itu terpaksa diundur pada periode 2020 untuk mematangkan kembali kajian teknisnya.
Proyek air mancur itu merupakan bagian dari rencana revitalisasi Kalimalang yang akan dipadukan dengan DED Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang diperkirakan bergulir pada 2019.
"Kalau Jawa Barat akan menggarap konsep wisata air Kalimalang mulai dari samping Mega Bekasi Hypermal hingga ke kawasan Bekasi Timur, jadi akan menyambung dengan konsep air mancur yang akan kita teruskan dari Metropolitan Mal sampai Sumber Artha," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Jumhana Luthfi mengatakan ada rencana trase Becakayu akan digeser ke kawasan Rawatembaga sehingga tidak menganggu penampilan objek wisata di Kalimalang.
"Posisi Becakayu kabarnya akan digeser ke Rawatembaga. Konsep wisata air ini sudah kita ajukan pada APBD 2020. Anggarannya bisa ratusan miliar rupiah patungan dengan Pemprov Jabar sebesar Rp50 miliar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Kegiatan ini masuk dalam Detail Engineering Desaign (DED) yang sudah kami buat sejak 2016 dengan alokasi dana pembuatan air mancur senilai Rp60 miliar pada 2017," kata Wali kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Rabu.
Menurut dia, rencana itu tertunda pada 2018 akibat adanya proyek pembangunan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) di sekitar lahan pembangunan air mancur.
Air mancur itu rencananya dibuat di sepanjang bantaran sungai pada kedua tanggulnya yang mengarah ke tengah Kalimalang.
Air mancur itu pun dilengkapi dengan lampu warna-warnai dengan sistem `knockdown` ?untuk menarik minat masyarakat.
"Ada beberapa titik yang akan kita buatkan air mancur mulai dari Metropolitan Mal hingga Pasar Sumber Artha dengan jarak masing-masing per 25 meter," katanya.
Rahmat mengungkapkan, keberadaan tiang pancang Tol Becakayu di bantaran Kalimalang membuat rencana pembuatan air mancur itu terpaksa diundur pada periode 2020 untuk mematangkan kembali kajian teknisnya.
Proyek air mancur itu merupakan bagian dari rencana revitalisasi Kalimalang yang akan dipadukan dengan DED Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang diperkirakan bergulir pada 2019.
"Kalau Jawa Barat akan menggarap konsep wisata air Kalimalang mulai dari samping Mega Bekasi Hypermal hingga ke kawasan Bekasi Timur, jadi akan menyambung dengan konsep air mancur yang akan kita teruskan dari Metropolitan Mal sampai Sumber Artha," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Jumhana Luthfi mengatakan ada rencana trase Becakayu akan digeser ke kawasan Rawatembaga sehingga tidak menganggu penampilan objek wisata di Kalimalang.
"Posisi Becakayu kabarnya akan digeser ke Rawatembaga. Konsep wisata air ini sudah kita ajukan pada APBD 2020. Anggarannya bisa ratusan miliar rupiah patungan dengan Pemprov Jabar sebesar Rp50 miliar," katanya.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018