Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata, mengundang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menengok langsung Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang yang menjadi tempat pembuangan sampah bagi warganya.
"Pak Anies sekali-sekali seharusnya datang, tengok warga Bantargebang, lihat pengelolaan sampah dan dampak lingkungan yang terjadi karena sampah warga DKI di sini," katanya di Bekasi, Kamis.
Menurut dia, kerusakan lingkungan yang terjadi di tiga Kelurahan yakni Cikiwul, Sumurbatu dan Ciketingudik merupakan dampak dari limbah rumah tangga warga DKI yang dibuang ke lingkungan Kota Bekasi.
Ariyanto juga mempertanyakan keseriusan Pemprov DKI Jakarta dalam mengelola TPST Bantargebang yang sejak diberlakukan pengelolaan secara swadaya pada 2016 hingga sekarang justru mengalami kemunduran.
Ini adalah masalah serius yang harus di kerjakan bersama. DKI sebagai pemilik lahan dan pengelola, namun lokasinya kan di Bekasi, di sana yang terdampak adalah warga Bekasi, bukan warga DKI," ujarnya.
Menurut Ariyanto, persoalan sampah di Bantargebang sudah sejak lama tidak pernah selesai akibat ketidakseriusan dalam pengelolaannya.
"Dulu pernah menggunakan sistem `sanitary landfill` (gundukan tanah) setiap menumpuk, sampah dimasukkan ke lubang lalu ditutup tanah, sekarang hanya didiamkan saja,? katanya.
Dikatakan Ariyanto, dari 41 janji Pemprov DKI terhadap sistem pengolahan sampah di Bantargebang, sebanyak 12 janji di antaranya hingga kini belum terpenuhi.
Janji tersebut di antaranya, penyediaan membran untuk kebutuhan "covering landfill", pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan, melakukan audit lingkungan di sekitar TPST Bantargebang, menyusun dokumen Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL), melaksanakan Analisa Dampak Lingkungan, dan membangun buffer zone atau penghijauan.
Selanjutnya, memperbaiki saluran air di TPST Bantargebang, penambahan sumur artesis dan pipanisasi untuk pemenuhan air bersih bagi warga sekitar, penurapan Kali Ciasem sepanjang 3 kilometer, membantu penyediaan obat-obatan bagi warga sekitar, membuat sumur pantau di sekitar TPST Bantargebang dan memberikan bantuan empat unit kendaraan operasional.
"Kami berharap Pak Gubernur DKI mau datang ke Bantargebang, karena belum sekalipun beliau hadir ke sana menengok kondisi pembuangan sampah warganya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Pak Anies sekali-sekali seharusnya datang, tengok warga Bantargebang, lihat pengelolaan sampah dan dampak lingkungan yang terjadi karena sampah warga DKI di sini," katanya di Bekasi, Kamis.
Menurut dia, kerusakan lingkungan yang terjadi di tiga Kelurahan yakni Cikiwul, Sumurbatu dan Ciketingudik merupakan dampak dari limbah rumah tangga warga DKI yang dibuang ke lingkungan Kota Bekasi.
Ariyanto juga mempertanyakan keseriusan Pemprov DKI Jakarta dalam mengelola TPST Bantargebang yang sejak diberlakukan pengelolaan secara swadaya pada 2016 hingga sekarang justru mengalami kemunduran.
Ini adalah masalah serius yang harus di kerjakan bersama. DKI sebagai pemilik lahan dan pengelola, namun lokasinya kan di Bekasi, di sana yang terdampak adalah warga Bekasi, bukan warga DKI," ujarnya.
Menurut Ariyanto, persoalan sampah di Bantargebang sudah sejak lama tidak pernah selesai akibat ketidakseriusan dalam pengelolaannya.
"Dulu pernah menggunakan sistem `sanitary landfill` (gundukan tanah) setiap menumpuk, sampah dimasukkan ke lubang lalu ditutup tanah, sekarang hanya didiamkan saja,? katanya.
Dikatakan Ariyanto, dari 41 janji Pemprov DKI terhadap sistem pengolahan sampah di Bantargebang, sebanyak 12 janji di antaranya hingga kini belum terpenuhi.
Janji tersebut di antaranya, penyediaan membran untuk kebutuhan "covering landfill", pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan, melakukan audit lingkungan di sekitar TPST Bantargebang, menyusun dokumen Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL), melaksanakan Analisa Dampak Lingkungan, dan membangun buffer zone atau penghijauan.
Selanjutnya, memperbaiki saluran air di TPST Bantargebang, penambahan sumur artesis dan pipanisasi untuk pemenuhan air bersih bagi warga sekitar, penurapan Kali Ciasem sepanjang 3 kilometer, membantu penyediaan obat-obatan bagi warga sekitar, membuat sumur pantau di sekitar TPST Bantargebang dan memberikan bantuan empat unit kendaraan operasional.
"Kami berharap Pak Gubernur DKI mau datang ke Bantargebang, karena belum sekalipun beliau hadir ke sana menengok kondisi pembuangan sampah warganya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018