Bogor (Antaranews Megapolitan) - Dinas Perhubungan Kota Bogor, Jawa Barat, kembali memasifkan sosialisasi program rerouting dan konversi angkot kepada masyarakat, sekaligus bagian dari pengawasan kepada para supir angkot.

"Mulai Jumat pekan lalu kami mengerahkan mobil KIE untuk mendukung upaya sosialisasi rerouting dan konversi angkot kepada masyarakat," kata Kepala Bidang Angkotan, Dishub Kota Bogor, Jimmi Hutapea, kepada Antara, di Bogor, Minggu.

Jimmi menjelaskan, mobil Komunikasi, informasi dan edukasi atau KIE ini ditempatkan di Tugu Kujang. Menampilkan informasi petunjuk arah TPK 2,3 dan 4 untuk angkot yang terkena rerouting.

Selain untuk edukasi, mobil KIE ini juga bagian dari pengawasan yang dilakukan petugas Dishub agar angkot beroperasi sesuai trayeknya, dan tidak lagi keluar atau memotong trayek.

Rerouting trayek angkot telah dilaksanakan sejak awal tahun, hingga kini masih dalam proses, dan perlu pengawasan ketat petugas Dishub agar berjalan optimal.

"Kami ingin seluruh angkot melayani sesuai trayeknya," kata Jimmi.

Setelah rerouting, langlah selanjutnya yang sedang disiapkan oleh Pemkot Bogor adalah operasional angkot modern.

Jimmi mengatakan, angkot modern merupakan hasil konversi angkot dengan skema 3:2 yakni tiga angkot diganti dengan dua angkot modern yang akan mengisi TPK 4 yakni Ciparigi-Ciawi.

Angkot modern akan dijalankan oleh Koperasi Duta Jasa Angkutan Mandiri atau Kodjari selaku pemilik angkot yang memiliki 20 unit.

Jimmi menyebutkan, kehadiran angkot modern merupakan tahap awal kegiatan konversi angkot yakni salah satu program penataan transportasi yang disiapkan oleh Pemerintah Kota Bogor.

"Kalau orang menyebutkan angkot modern, kalau kami di Dishub menyebutnya angkot hasil konversi 3:2," kata Jimmi.

Jimmi menambahkan, Kodjari salah satu badan hukum angkot yang sudah siap untuk dikonversi dan akan mengisi TPK 4 yang merupakan jalur Transpakuan melayani rute Ciparigi-Ciawi.

Konversi angkot memiliki dua skema yakni 3:1 dan 3:2 yakni tiga angkot diganti oleh satu bus, atau tiga angkot diganti oleh dua angkot modern.

Penyebutkan istila angkot modern, karena angkot ini berbeda dari angkot konvensional yang ada, dilengkapi dengan pendingin ruangan, televisi, dan jaringan internet gratis, cctv,dengan metode pembayaran bisa non tunai.

Upaya mengefektifkan sosialisasi rerouting dan konversi angkot ini sesuai amanat Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto pada peringatan Hari Perhubungan pada 17 September lalu.

Bima meminta Dishub maksimalkan sosialisasi dan komunikasi program penataan transportasi di Kota Bogor agar dipahami masyarakat lebih luas lagi.

"Tidak cukup dua kali sosialisasi, jangan hanya hal-hal formalitas saja," kata Bima.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018