Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Staf Khusus Presiden RI, Diaz Hendropriyono, meresmikan operasional empat unit kamera pengawas atau CCTV di empat titik pantau Tinggi Muka Air (TMA) sungai Cileungsi, sungai Cikeas, dan Kali Bekasi, Sabtu.

"CCTV ini menjadi salah satu `early warning system` ancaman banjir yang dibangun Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) bekerja sama melalui dana pertanggungjawaban sosial perusahaan (CSR) PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo)," katanya.

Diaz berharap kehadiran CCTV tersebut dapat lebih memudahkan warga memantau dan mendapatkan informasi `real time` yang valid tentang TMA di tiga sungai tersebut.

CCTV ini akan dioperasikan dan dirawat langsung oleh pengurus KP2C selama operasionalnya di lapangan.

Peresmian CCTV KP2C ini dilakukan Diaz di sela acara Forum Diskusi Sungai yang diselenggarakan KP2C bekerjasama dengan Protelindo, di aula masjid Siti Rawani, Vila Nusa Indah - Jatiasih, Kota Bekasi.

Acara ini diikuti 200 peserta, dengan mengusung tema "Hidup Aman dan Nyaman Bersama Sungai".

Wahyu Baskoro perwakilan dari Protelindo mengatakan, keempat CCTV itu beroperasi real time namun dapat dioperasikan sesuai kebutuhan, menampilkan kondisi real TMA ?pada alat ukur yang berada di area sungai, ditampilkan ?dalam bentuk video.

"Melalui tayangan video, kondisi lapangan dapat diketahui, termasuk kecepatan aliran air. Namun yang bisa mengakses terbatas hanya beberapa orang. Untuk itu, member KP2C yang mencapai 6.000 orang lebih akan menerima informasi CCTV melalui pengurus KP2C," ujar Wahyu.

Kehadiran CCTV ini akan melengkapi informasi tentang TMA Cileungsi, Cikeas dan ?Kali Bekasi yang selama ini diterima KP2C melalui petugas pantau KP2C di titik pantau Cileungsi, Cikeas, P2C (Pertemuan Cileungsi-Cikeas) dan Cibongas secara manual dan e-buffer secara digital.

"CCTV ini akan membantu kami ?memantau saat TMA meninggi. Kami tidak bisa sepenuhnya mengandalkan petugas pemantau KP2C di lapangan, apalagi ketika tengah malam. Jadi, alat ini ?sangat dibutuhkan warga. Apalagi ?sebentar ?lagi ?wilayah Bogor dan ?Bekasi akan memasuki musim hujan, dan dikhawatirkan berpotensi banjir," kata Ketua KP2C, Puarman.

Dengan peringatan dini TMA di hulu sungai yang diinformasikan KP2C secara terus menerus setiap hari sepanjang 12 bulan, masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai Cileungsi, Cikeas dan Kali Bekasi menjadi lebih tenang.

"Ini sesuai testimoni beberapa warga. Sebabnya, mereka memiliki waktu enam jam untuk pulang ke rumah, berkemas dan menyelamatkan diri sebelum air sungai meluap di pemukimannya.?Namun kondisi itu belum sepenuhnya mampu membangun rasa tenang warga," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018