Bogor (Antaranews Megapolitan) - Saciok bak ayam, sadantiang bak basi. Demikian moto para Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) asal Minang mulai dari angkatan 1 sampai angkatan 51 yang berarti  'Satu Suara'. Alumni IPB  asal Minang tersebut hadir dalam acara Baralek Gadang dan Musyawarah Besar (Mubes) Alumni pada  tanggal 5-6 Oktober di Hotel Salak The Heritage, Bogor.

Alumni IPB yang terhimpun dalam  Perhimpunan Alumni Pelajar Mahasiswa Minang (PAPMM) meyakini bahwa bekerja bersama dalam suatu wadah  menjadi sebuah kekuatan organisasi. Dalam kesempatan ini,  Ketua Umum PAPMM,  Syahmiharnis menyampaikan beberapa kegiatan unggulan.

Menurut Alumni IPB angkatan 18 Jurusan Tanah ini, kemudahan PAPMM sebagai sebuah organisasi bisa mendirikan perusahaan yang dimiliki oleh anggota PAPMM dan ditujukan untuk menciptakan lapangan kerja serta  membantu pemberdayaan alumni. Tercatat lebih dari seratus sumber daya manusia Minang yang menjadi alumni IPB.

"Paling tidak ini menjadi potensi besar dalam memperkuat sumber daya manusia. Perintisan usaha sudah dilakukan oleh Tim Ketua Bidang Pengembangan Usaha dan Pemberdayaan Alumni dalam bisnis wood pellet. Hasil usaha disisihkan untuk memperkuat anggaran PAPMM," ujarnya.

Program lain yang sudah dilakukan PAPMM adalah melakukan training motivasi dan kewirausahaan. Pada 22 Oktober 2016 lalu telah dimulai pelatihan “Peningkatan Motivasi dan Wawasan Dunia Kerja Menghadapi Era MEA” bagi alumni IPB asal Minang. Melalui training ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada peserta untuk mampu mempersiapkan diri dalam rangka memasuki dunia kerja yang sangat kompetitif.

Lebih lanjut Syahmiharnis mengatakan, selain itu,  PAPMM juga turut mendukung Ikatan Pelajar Mahasiswa Minang (IPMM) dalam acara Gebyar Nusantara (GENUS) IPB 2015,   tahun  2016 dan 2018. "Selaras dengan jiwa dan semangat urang Minang, mahasiswa adalah aset yang perlu dibina dan siapkan menghadapi era yang akan datang," jelasnya.

PAPMM juga berkoordinasi dengan Yayasan Peduli Minang dan Dosen Minang. Beberapa kegiatan bersama yang dilakulan adalah Buka Puasa Bersama PAPMM. Selain itu salah satu program andalan Program GEZA (Gerakan Zakat Alumni). Gerakan zakat ini dihimpun langsung dari alumni.  Zakat terkumpul akan digunakan kembali kepada mahasiswa IPB asal Minang dalam membantu kelancaran kuliahnya.

Salam satu program yang dicatat sebagai keberhasilan PAPMM yaitu terbangunnya asrama minang senilai Rp 17 Milyar yang diperuntukkan mahasiswa IPB asal  Minang. Dalam pengelolaan berikutnya asrama mahasiswa Minang ini dikelola oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Tujuannya adalah agar terciptanya koordinasi dalam pengelolaan asrama ke depan.  

Setelah tiga tahun memimpin PAPMM, Syahmiharnis diganti oleh Prof. Dr. Erliza Hambali.   Ketua Umum dan Pengurus PAPMM terpilih dilantik langsung oleh Gubernur Sumatera Barat, Sabtu (6/10) dan dihadiri lebih dari 640 alumni IPMM.   Dalam kesempatan itu sebagai Ketua Umum terpilih, Prof. Dr Erliza Hambali juga menetapkan target diantaranya menyiapkan kader pemimpin dan penguatan keuangan anggota. (*/ris)

Pewarta: Oleh Humas IPB

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018