Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Tim Gabungan Evakuasi menggunakan setrum dan jaring untuk menangkap tiga ekor buaya yang kini berkeliaran bebas di bantaran Sungai Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Hingga pukul 23.00 WIB, Jumat (5/10), kami coba pakai setrum dan menyiapkan tali pengikat khusus, ternyata buaya itu hanya kaget sebentar, setelah itu normal lagi, padahal satu di antaranya nyaris kami tangkap, tapi gagal," kata Ketua Komunitas Peduli sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C), Puarman di Bekasi, Sabtu.
Pada agenda perburuan yang berlanjut mulai siang ini, Tim Gabungan Evakuasi dari KP2C, Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi dan BKSDA Kabupaten Bekasi meningkatkan kapasitas kejut listrik dua kali lipat, dari semula 12 Va menjadi 24 Va.
Tim yang beranggotakan sekitar 12 orang tersebut saat ini tengah fokus pada area perburuan di sekitar permukiman penduduk, tepatnya di Jembatan Pangkalan 1 hingga ke kawasan Cipendawa, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi.
Dikatakan Puarman, sebanyak dua ekor buaya diketahui berjenis crocodylus porosus atau buaya muara, sedangkan satu lainnya jenis tomistoma schlegelii atau buaya buaya senyulong dengan panjang tubuh berkisar antara 180 centi meter hingga 1,5 meter.
Metode penangkapan yang dilakukan adalah dengan mengaliri listrik ke air sungai untuk memancing buaya tersebut keluar dan menyeterumnya hingga tidak sadarkan diri, setelah itu baru dilakukan evakuasi.
"Sekarang tim lagi bekerja, dari Bekasi saya yang briefing untuk proses pemasangan jaring pada radius sekitar 1 kilometer di tengah sungai dari Jembatan Pangkalan 1 digiring pakai strum hingga ke Cipendawa," katanya.
Dikatakan Puarman, jumlah buaya yang kini tengah diburu bisa saja bertambah jumlahnya, sebab jumlah tersebut berdasarkan kesaksian petugas di lapangan.
"Jumlahnya bisa saja lebih dari tiga, sebab yang ada sekarang ini berdasarkan pengelihatan kami di lokasi dan sempat viral di media sosial dalam dua pekan terakhir," katanya.
Puarman mengakui, pihaknya belum berhasil menemukan sarang persembunyian buaya pada aliran sungai Cileungsi yang terkoneksi langsung dengan Kali Bekasi di sekitar Perumahan Vila Nusa Indah dan Pondokgede Permai.
"Sarangnya belum ketemu, dari beberapa foto dan video yang beredar dalam dua pekan terkahir, yang lapor rata-rata adalah warga Kelurahan Bojong Kulur, Gunung Puteri, Kabupaten Bogor," katanya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Jumhana Luthfi mengatakan telah melibatkan dua tim pasukan katak berikut dua perahu fiber untuk berburu buaya di Sungai Cileungsi dan Kali Bekasi.
"Kami sudah terima laporannya dari KP2C dan masyarakat, saat ini tim sedang bekerja di sekitar sungai. Mudah-mudahan bisa segera tertangkap," katanya.
Luthfi juga mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu khawatir dengan keberadaan buaya di tengah lingkungan mereka, sebab tim dipastikan telah bekerja untuk segera dievakuasi ke lokasi yang aman.
Baca juga: Tim gabungan Bekasi-Bogor buru buaya Sungai Cileungsi
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Hingga pukul 23.00 WIB, Jumat (5/10), kami coba pakai setrum dan menyiapkan tali pengikat khusus, ternyata buaya itu hanya kaget sebentar, setelah itu normal lagi, padahal satu di antaranya nyaris kami tangkap, tapi gagal," kata Ketua Komunitas Peduli sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C), Puarman di Bekasi, Sabtu.
Pada agenda perburuan yang berlanjut mulai siang ini, Tim Gabungan Evakuasi dari KP2C, Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi dan BKSDA Kabupaten Bekasi meningkatkan kapasitas kejut listrik dua kali lipat, dari semula 12 Va menjadi 24 Va.
Tim yang beranggotakan sekitar 12 orang tersebut saat ini tengah fokus pada area perburuan di sekitar permukiman penduduk, tepatnya di Jembatan Pangkalan 1 hingga ke kawasan Cipendawa, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi.
Dikatakan Puarman, sebanyak dua ekor buaya diketahui berjenis crocodylus porosus atau buaya muara, sedangkan satu lainnya jenis tomistoma schlegelii atau buaya buaya senyulong dengan panjang tubuh berkisar antara 180 centi meter hingga 1,5 meter.
Metode penangkapan yang dilakukan adalah dengan mengaliri listrik ke air sungai untuk memancing buaya tersebut keluar dan menyeterumnya hingga tidak sadarkan diri, setelah itu baru dilakukan evakuasi.
"Sekarang tim lagi bekerja, dari Bekasi saya yang briefing untuk proses pemasangan jaring pada radius sekitar 1 kilometer di tengah sungai dari Jembatan Pangkalan 1 digiring pakai strum hingga ke Cipendawa," katanya.
Dikatakan Puarman, jumlah buaya yang kini tengah diburu bisa saja bertambah jumlahnya, sebab jumlah tersebut berdasarkan kesaksian petugas di lapangan.
"Jumlahnya bisa saja lebih dari tiga, sebab yang ada sekarang ini berdasarkan pengelihatan kami di lokasi dan sempat viral di media sosial dalam dua pekan terakhir," katanya.
Puarman mengakui, pihaknya belum berhasil menemukan sarang persembunyian buaya pada aliran sungai Cileungsi yang terkoneksi langsung dengan Kali Bekasi di sekitar Perumahan Vila Nusa Indah dan Pondokgede Permai.
"Sarangnya belum ketemu, dari beberapa foto dan video yang beredar dalam dua pekan terkahir, yang lapor rata-rata adalah warga Kelurahan Bojong Kulur, Gunung Puteri, Kabupaten Bogor," katanya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Jumhana Luthfi mengatakan telah melibatkan dua tim pasukan katak berikut dua perahu fiber untuk berburu buaya di Sungai Cileungsi dan Kali Bekasi.
"Kami sudah terima laporannya dari KP2C dan masyarakat, saat ini tim sedang bekerja di sekitar sungai. Mudah-mudahan bisa segera tertangkap," katanya.
Luthfi juga mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu khawatir dengan keberadaan buaya di tengah lingkungan mereka, sebab tim dipastikan telah bekerja untuk segera dievakuasi ke lokasi yang aman.
Baca juga: Tim gabungan Bekasi-Bogor buru buaya Sungai Cileungsi
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018