Cibinong, Bogor (Antaranews Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat akan melakukan pengembangan dan pengenalan usaha menengah kecil mikro (UMKM) maupun pariwisata lokal dengan mengambil tema wisata perkebunan dan edukasi alam.
"Pariwisata lokal memang sudah ada, namun akan mengemasnya jauh lebih menarik yang dimana mengenalkan pariwisata alam dengan mengedukasi pengunjung tentang alam," kata Bupati Bogor, Nurhayanti di Cibinong, Jumat.
Menurut dia pada daerah setempat memiliki pesona alam yang indah. Namun juga adanya hamparan pertanian kopi dengan memadukan citarasanya dengan berbagai campuran seperti coklat, caramel, susu, dan laim-lain.
Selain itu, pada daerah setempat memiliki dua jenis kopi yang dapat berkembang dengan baik antaranya Arabica dan Robusta. Dan pada 2015 tercatat terdapat area perkebunan kopi hampir 3.000 hektar.
"Kobun kopi ini terdiri dari 2.812 hektar kopi robusta dan 143 hektar kopi arabika yang tumbuh pada daerah puncak maupun kecamatan lainnya," tambahnya.
Dengan total area tersebut, untuk dua jenis tersebut dapat menghasilkan kopi lebih dari 2.650 ton biji kopi. Dan itu dikerjakan secara bersamaan oleh masyarakat daerah setempat.
"Ini sebuah peluang dan sayang banget bila tidak dimanfaatkan secara baik. Pasalnya 19.800 masyarakat mengantungkan hidupnya pada perkebunan tersebut," lanjutnya.
Ia menerangkan dalam hal ini yang perlu disiapkan antaranya perencanaan dengan pembangunan infrastruktur akses jalan dan pendukung utama perkebunan.
Dengan pemenuhan kebutuhan dua hal pembangunan tersebut maka akan dapat dengan mudah melakukan pengenalan dan promosi pariwisata.
"Itu nantinya tidak hanya menyajikan tentang kopi semata, tapi juga dapat melihat Kabupaten Bogor dari ketinggian pada malam hari sambil minum kopi," katanya.
Nurhayanti menjelaskan memberikan pembinaan yang intensif kepada para petani kopi guna mendorong terselenggaranya pengelolaan kopi yang baik mulai dari hulu sampai hilir.
Itu dikarenakan, Kopi Bogor memiliki daya saing dengan kopi-kopi yang telah berkembang pada daerah lainnya, baik dalam skala lokal, nasional, maupun dalam ekspor.
"Ini terbukti, dalam beberapa kesempatan kompetisi dan lelang, kopi bogor memperoleh respon yang positif dari para pakar maupun penikmatnya, dan juga mendapatkan respon baik pada aspek kualitas, maupun citarasa," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Pariwisata lokal memang sudah ada, namun akan mengemasnya jauh lebih menarik yang dimana mengenalkan pariwisata alam dengan mengedukasi pengunjung tentang alam," kata Bupati Bogor, Nurhayanti di Cibinong, Jumat.
Menurut dia pada daerah setempat memiliki pesona alam yang indah. Namun juga adanya hamparan pertanian kopi dengan memadukan citarasanya dengan berbagai campuran seperti coklat, caramel, susu, dan laim-lain.
Selain itu, pada daerah setempat memiliki dua jenis kopi yang dapat berkembang dengan baik antaranya Arabica dan Robusta. Dan pada 2015 tercatat terdapat area perkebunan kopi hampir 3.000 hektar.
"Kobun kopi ini terdiri dari 2.812 hektar kopi robusta dan 143 hektar kopi arabika yang tumbuh pada daerah puncak maupun kecamatan lainnya," tambahnya.
Dengan total area tersebut, untuk dua jenis tersebut dapat menghasilkan kopi lebih dari 2.650 ton biji kopi. Dan itu dikerjakan secara bersamaan oleh masyarakat daerah setempat.
"Ini sebuah peluang dan sayang banget bila tidak dimanfaatkan secara baik. Pasalnya 19.800 masyarakat mengantungkan hidupnya pada perkebunan tersebut," lanjutnya.
Ia menerangkan dalam hal ini yang perlu disiapkan antaranya perencanaan dengan pembangunan infrastruktur akses jalan dan pendukung utama perkebunan.
Dengan pemenuhan kebutuhan dua hal pembangunan tersebut maka akan dapat dengan mudah melakukan pengenalan dan promosi pariwisata.
"Itu nantinya tidak hanya menyajikan tentang kopi semata, tapi juga dapat melihat Kabupaten Bogor dari ketinggian pada malam hari sambil minum kopi," katanya.
Nurhayanti menjelaskan memberikan pembinaan yang intensif kepada para petani kopi guna mendorong terselenggaranya pengelolaan kopi yang baik mulai dari hulu sampai hilir.
Itu dikarenakan, Kopi Bogor memiliki daya saing dengan kopi-kopi yang telah berkembang pada daerah lainnya, baik dalam skala lokal, nasional, maupun dalam ekspor.
"Ini terbukti, dalam beberapa kesempatan kompetisi dan lelang, kopi bogor memperoleh respon yang positif dari para pakar maupun penikmatnya, dan juga mendapatkan respon baik pada aspek kualitas, maupun citarasa," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018