Bogor (Antaranews Megapolitan) - Sebagai upaya meningkatkan kualitas publikasi jurnal nasional dan internasional, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor (LPPM IPB) melaksanakan Workshop Penulisan Artikel Ilmiah, Selasa (25/9) di IPB International Convention Center (IICC). Workshop penulisan artikel ilmiah ini merupakan workshop kedua setelah workshop sebelumnya yang digelar pada bulan Agustus 2018 lalu.
“Workshop kali ini bertujuan meningkatkan gairah publikasi di kalangan akademisi dan peneliti IPB,” ujar Dr. Eva Anggraini, SP., M.Si, Wakil Kepala LPPM IPB Bidang Kajian Strategis dan Publikasi Ilmiah.
Dr. Eva menuturkan penyelenggaraan workshop ini juga berusaha menjawab tantangan untuk mengejar publikasi baik nasional maupun internasional. Saat ini publikasi menjadi sangat penting dalam capaian kinerja sebuah perguruan tinggi dalam mengembangkan kapasitas keilmuan para peneliti.
“Tidak hanya publikasi dari IPB melainkan publikasi dari perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Karena saat ini sudah memasuki era perangkingan perguruan tinggi tingkat internasional,” tambah Eva.
Salah satu penilaian yang masuk dalam Word University Ranking (WUR) adalah banyaknya hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal internasional. Tidak hanya sekedar mempublikasikan hasil penelitian, namun artikel yang dipublikasikan harus memiliki impact bagi publik secara nyata. Salah satu bukti artikel yang dipublikasikan memiliki impact adalah artikel tersebut disitasi oleh banyak orang.
“Saat ini yang menjadi fokus LPPM IPB adalah meningkatkan jumlah publikasi artikel ilmiah ke jurnal yang terindeks Scopus,” pungkas Eva.
Supaya artikel ilmiah bisa dipublikasikan di jurnal ilmiah, terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh peneliti. Beberapa syarat diantaranya adalah penelitian didesain dengan baik, data yang bagus, analisis statistik yang benar dan menggunakan konsep analisis yang kuat, sedikit kesalahan manusia, interpretasi data harus obyektif dan tidak bias, artikel mudah dipahami, dan terhindar dari kesalahan kode etik penulisan ilmiah seperti tidak plagiarisme, fabrikasi, maupun manipulasi data.
“Untuk mempublikasikan artikel ilmiah, desain penelitian yang dirancang harus publishable, tidak hanya memenuhi kepentingan stakeholder, pemerintah, maupun masyarakat, tetapi penelitian harus bisa dipublikasikan,” ujar Dr. Anuraga Jayanegara selaku narasumber. Publikasi ilmiah penting, karena untuk memenuhi syarat kelulusan studi pascasarjana, memperluas jaringan komunitas dan penelitian, sebagai alat tukar beasiswa di beberapa negara, meningkatkan reputasi kualitas penelitian, dapat menjalin networking dan funding, serta menaikkan H-index bagi dosen dan peneliti.
Dalam publikasi artikel ilmiah di jurnal internasional, seorang peneliti harus mempertimbangkan kredibilitas jurnal tersebut. Hal ini karena tidak semua pemilik situs jurnal dapat dipercaya dan banyak yang menjadikan situs jurnal sebagai ajang bisnis belaka. “Peneliti harus berhati-hati dengan jurnal predator atau jurnal yang hanya mengejar bisnisnya. Untuk mengetahui situs jurnal yang kredibel paling mudah adalah jurnal tersebut sudah terindeks scopus atau terdaftar di scopus,” pungkas Dr. Anuraga.
Pelatihan penulisan artikel ilmiah menghadirkan pemateri yaitu Dr. Anuraga Jayanegara, S.Pt, M.Sc (Research Project Design, Ethics issue, Plagiarisms and Self-Plagiarisms), Dr. Berry Juliandi, S.Si., M.Si (Reference manager, Choosing Journal, Review Process and Respond to Reviews) dan Dr. Hawis Madduppa, S.Pi., M.Si (Good Scientific conduct, Scientific Writing and Reading). Dalam acara tersebut dilakukan pula sesi Scientific Writing Clinic yang dibagi menjadi 3 kelompok dan dipandu oleh masing-masing narasumber yang hadir.(RA/ris)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
“Workshop kali ini bertujuan meningkatkan gairah publikasi di kalangan akademisi dan peneliti IPB,” ujar Dr. Eva Anggraini, SP., M.Si, Wakil Kepala LPPM IPB Bidang Kajian Strategis dan Publikasi Ilmiah.
Dr. Eva menuturkan penyelenggaraan workshop ini juga berusaha menjawab tantangan untuk mengejar publikasi baik nasional maupun internasional. Saat ini publikasi menjadi sangat penting dalam capaian kinerja sebuah perguruan tinggi dalam mengembangkan kapasitas keilmuan para peneliti.
“Tidak hanya publikasi dari IPB melainkan publikasi dari perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Karena saat ini sudah memasuki era perangkingan perguruan tinggi tingkat internasional,” tambah Eva.
Salah satu penilaian yang masuk dalam Word University Ranking (WUR) adalah banyaknya hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal internasional. Tidak hanya sekedar mempublikasikan hasil penelitian, namun artikel yang dipublikasikan harus memiliki impact bagi publik secara nyata. Salah satu bukti artikel yang dipublikasikan memiliki impact adalah artikel tersebut disitasi oleh banyak orang.
“Saat ini yang menjadi fokus LPPM IPB adalah meningkatkan jumlah publikasi artikel ilmiah ke jurnal yang terindeks Scopus,” pungkas Eva.
Supaya artikel ilmiah bisa dipublikasikan di jurnal ilmiah, terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh peneliti. Beberapa syarat diantaranya adalah penelitian didesain dengan baik, data yang bagus, analisis statistik yang benar dan menggunakan konsep analisis yang kuat, sedikit kesalahan manusia, interpretasi data harus obyektif dan tidak bias, artikel mudah dipahami, dan terhindar dari kesalahan kode etik penulisan ilmiah seperti tidak plagiarisme, fabrikasi, maupun manipulasi data.
“Untuk mempublikasikan artikel ilmiah, desain penelitian yang dirancang harus publishable, tidak hanya memenuhi kepentingan stakeholder, pemerintah, maupun masyarakat, tetapi penelitian harus bisa dipublikasikan,” ujar Dr. Anuraga Jayanegara selaku narasumber. Publikasi ilmiah penting, karena untuk memenuhi syarat kelulusan studi pascasarjana, memperluas jaringan komunitas dan penelitian, sebagai alat tukar beasiswa di beberapa negara, meningkatkan reputasi kualitas penelitian, dapat menjalin networking dan funding, serta menaikkan H-index bagi dosen dan peneliti.
Dalam publikasi artikel ilmiah di jurnal internasional, seorang peneliti harus mempertimbangkan kredibilitas jurnal tersebut. Hal ini karena tidak semua pemilik situs jurnal dapat dipercaya dan banyak yang menjadikan situs jurnal sebagai ajang bisnis belaka. “Peneliti harus berhati-hati dengan jurnal predator atau jurnal yang hanya mengejar bisnisnya. Untuk mengetahui situs jurnal yang kredibel paling mudah adalah jurnal tersebut sudah terindeks scopus atau terdaftar di scopus,” pungkas Dr. Anuraga.
Pelatihan penulisan artikel ilmiah menghadirkan pemateri yaitu Dr. Anuraga Jayanegara, S.Pt, M.Sc (Research Project Design, Ethics issue, Plagiarisms and Self-Plagiarisms), Dr. Berry Juliandi, S.Si., M.Si (Reference manager, Choosing Journal, Review Process and Respond to Reviews) dan Dr. Hawis Madduppa, S.Pi., M.Si (Good Scientific conduct, Scientific Writing and Reading). Dalam acara tersebut dilakukan pula sesi Scientific Writing Clinic yang dibagi menjadi 3 kelompok dan dipandu oleh masing-masing narasumber yang hadir.(RA/ris)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018