Gubernur Bali Wayan Koster mengomentari video Sekretaris Daerah Bali Dewa Made Indra yang viral tatkala memarahi ASN dalam sebuah rekaman video konferensi.
Dalam potongan video tersebut Sekda memarahi ASN di lingkup Pemprov Bali atas tersebarnya arahan pengumpulan donasi bencana banjir yang dipatok sesuai pangkat dibarengi protes pegawai atas nominal yang diminta dan bagaimana transparansinya.
“Tidak menegur, tidak, beliaunya tidak negur,” ucap Koster di Denpasar, Senin.
“Beliau itu sekda sebagai pembina pegawai, wajar saja, dan ini donasinya adalah sifatnya gotong royong sukarela, apa yang jadi masalah,” sambungnya di sela-sela menghadiri ujian disertasi di Fakultas Hukum Universitas Udayana.
Gubernur Koster kembali menegaskan bahwa pengumpulan donasi banjir besar bersifat gotong royong, tidak mempermasalahkan apabila ASN menyumbang tidak sesuai patokan, sehingga menurutnya semestinya tidak lagi dipersoalkan.
“Dipatok itu karena tingkat penghasilannya beda, jenjang pangkatnya beda, kan diberikan acuan mau sesuai acuan, mau lebih besar, mau lebih rendah, tidak (berdonasi) juga tidak apa-apa,“ ujarnya.
Ia juga memastikan sumbangan ASN Pemprov Bali dikelola dengan transparan oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bali dan pola gotong royong ini sudah umum dilakukan saat bencana, seperti sebelumnya COVID-19 dan erupsi Gunung Agung.
Baca juga: Donasi ASN Bali harus bersifat sukarela
Editor : Budi Setiawanto
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025