Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Kader Partai Keadilan Sejahtera Ahmad Syaikhu mengaku telah menyiapkan sejumlah program kerja untuk menyikapi komungkinan dirinya terpilih menggantikan Sandiaga Uno sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.

"Program kerja DKI Jakarta ini bukan perjalanan awal, posisi saya ini akan menggantikan Sandiaga Uno karena ikut Pilpres 2019. Tentu saya sebagai pengganti, kalau memang diamanahkan, siap support program kerja Gubernur DKI Jakarta," katanya di Bekasi, Kamis.

Bila dirinya terpilih, Syaikhu akan berperan dalam ranah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta.

Dirinya akan fokus pada program percepatan pembangunan daerah sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

"Prinsipnya saya ikut yang sudah diprogramkan oleh Gubernur DKI Jakarta," katanya.

Pascakekalahan dirinya dalam kontestasi Pemilihan Gubernur Jabar 2018 mendampingi Sudrajat, Syaikhu kini fokus pada pengembangan wirausaha yang digarap bersama masyarakat Kota Bekasi bertajuk "Asyik Preneur".

Asyik Preneur, kata Syaikhu adalah wadah bagi dirinya mengkolaborasikan para pengusaha pemula dalam mewujudkan bisnis mereka.

"Saya dapat banyak pengalaman di sini. Program kerja Asyik Praneur ini akan sangat sejalan dengan program DKI Jakarta," katanya.

Selain itu, keluhan masyarakat DKI seputar kondisi sosial kemasyarakat seperti kemacetan, penataan ruang, banjir dan sebagainya juga telah dipersiapkan solusinya.

"Saya belum secara detail memahami program Pak Anies yang sekarang, tapi keluhan masyarakat seperti kemacetan, penataan ruang publik, banjir dan sebagainya ini bahasan yang jadi sorotan warga DKI, termasuk penanggulangan kemiskinan," katanya.

Namun demikian, Syaikhu mengakui adanya batasan kewenangan seorang wakil kepala daerah berdasarkan pengalamannya menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD dan Wakil Wali Kota Bekasi sebelumnya.

"Ranah wakil di antaranya masalah kepemudaan, lingkungan hidup dan lainnya. Saya akan fokus pada itu dulu untuk support kesuksesan Pak Anies," katanya.

Syaikhu mengaku memiliki keterkaitan sejarah dengan DKI Jakarta karena sang ibu yang berasal dari Suku Betawi lalu menikah dengan warga Cirebon.

"Ibu saya asal Betawi, keluarga masih banyak yang tinggal di Jakarta Timur, salah satunya di dekat Kramatjati. Secara historis ada keterkaitan dengan Jakarta, cuma karena ibu nikah dengan bapak asal cirebon jadi saya lebih identik sebagai putera Cirebon," katanya.

Kesiapan dirinya menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta telah dipasrahkan kepada para petinggi partai politik koalisi yakni Gerindra dan PKS.

"Saya yakin, apaupun yang diungkapkan dan diputuskan oleh petinggi partai adalah yang terbaik," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018