Bogor (Antaranews Megapolitan) - Komitmen Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk terus kembangkan Pertanian 4.0 kini terwujud di Riau melalui Pembangunan Kebun Buah Tropis Skala Orchard di Science Techno Park (STP) Riau.
“Pembangunan Kebun Buah Tropis Skala Orchard di STP Riau merupakan kerjasama Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, IPB dan Propinsi Riau. Hal ini dilakukan dalam rangka mewujudkan dan mempromosikan pembangunan kebun buah skala luas atau orchard melalui program Start Up Industri Pengembangan Bibit Buah Tropis untuk Mendukung Program Nasional Revolusi Oranye,” Demikian dikatakan Wakil Rektor Bidang Inovasi, Bisnis dan Kewirausahaan IPB, Prof. Dr. Erika Budiarti Laconi (9/8).
Inisiasi ini dilatarbelakangi keberadaan Kebun Buah Tropis Skala Orchard di Indonesia masih sangat minim. Menurut Prof. Erika, saat ini, produksi buah di Indonesia kebanyakan masih dalam bentuk kebun skala kecil, bahkan pekarangan yang mengakibatkan sistem produksi buah di Indonesia tidak efektif dan efisien yang berakibat kepada aspek kuantitas dan kualitas buah Indonesia yang tidak terjamin.
"Program Revolusi Oranye sendiri merupakan program nasional yang diinisiasi tahun 2013 dan dikukuhkan tahun 2015 yang bertujuan untuk mewujudkan kemandirian dan kedaulatan konsumsi buah dan menjadikan Indonesia sebagai eksportir terbesar buah tropika di Asia Tenggara pada tahun 2025 dan di tingkat dunia pada tahun 2045.”
Lebih lanjut Prof. Erika mengatakan, program Start Up Industri Pengembangan Bibit Buah Tropis untuk Mendukung Program Nasional Revolusi Oranye dikoordinasikan oleh Pusat Kajian Hortikultura Tropika, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor (PKHT LPPM) IPB yang merupakan Pusat Unggulan Ipteks (PUI) Hortikultura di Indonesia bekerjasama dengan mitra industri PT. Bogor Life Science and Technology, dan PT. Botani Seed Indonesia.
“Inovasi yang tercakup dalam program Start up Industri Pengembangan Bibit Buah Tropis untuk Mendukung Program Nasional Revolusi Oranye ini adalah peningkatan ketersediaan bibit berkualitas, benar varietas sebagai kunci keberhasilan produksi dengan mengembangkan model industri bibit buah terintegrasi.”
Hal ini merupakan inovasi proses dan bisnis model baru dalam pengembangan pembibitan dan kebun buah skala orchard di Indonesia, menggunakan teknologi dan fasilitas terbarukan Precision/Smart Farming Penerapan Sistem IoT atau “Internet of Things” dalam tahap produksi dan pemasaran produk benih dan buah unggul nusantara untuk mendukung program nasional Revolusi Oranye.
“Dalam Model ini dikembangkan penerapan teknologi baru dalam produksi dan perbanyakan bibit buah unggul nusantara mulai dari survei dan pelestarian pohon induk (Plasma Nutfah) dengan membuat Blok Penggandaan Mata Tempel (BPMT), pengaturan media tanam sendiri, dan penggunaan green house dan automatic sprinkler irrigation system dengan dilaksanakan sistem tersebut akan menghasilkan bibit berkualitas dan keaslian varietasnya,” jelas Prof. Erika
Dalam program Start up Industri Pengembangan Bibit Buah Tropis untuk Mendukung Program Nasional Revolusi Oranye tersebut, pada tahun ini akan dikembangkan model pembangunan kebun buah skala orchard dengan menerapakan high density system, Penerapan SOP yang mengacu pada Good Agricultural Practising (GAP), penggunaan hara dan air yang lebih presisi dan jika diperlukan uji coba pembuahan di luar musim. Untuk penguatan di pembibitan akan diaplikasikan smart farming system. Dalam pemasaran dan kerjasama produksi akan diterapkan franchise system dan e-commerce.
Selain di STP Riau, dibuat kebun/orchard percontohan di beberapa tempat, yaitu di Blora, di Sukamantri Bogor dan Luwuk Banggai, yang diharapkan akan memicu industri/pengusaha/pemerintah daerah untuk turut serta mengembangkan kebun buah skala besar ini ke depan.
Khusus untuk Propinsi Riau, dilakukan diseminasi bibit buah yang terdiri dari durian, alpukat, lengkeng dan jeruk sejumlah kurang lebih 2.800 bibit kepada pihak-pihak yang berkomitmen. Pihak-pihak yang berkomitmen menanam dalam kebun yang luas yaitu STP Riau, Balitbang Kabupaten Kampar, Universitas Riau, Universitas Islam Riau, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Universitas Muhammadiyah Riau dan Universitas Lancang Kuning.
Promosi atau diseminasi juga dilakukan di 16 wilayah, tersebar di Indonesia, untuk meningkatkan kesadaran bisnis/industri buah nusantara melalui diseminasi bibit buah dan pelatihan pembibitan, produksi hingga pasca panen. Pada tahun ini hub produksi untuk bibit dibangun di beberapa lokasi diantaranya Riau, Blora, Takalar dan Bogor. (***/ris)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
“Pembangunan Kebun Buah Tropis Skala Orchard di STP Riau merupakan kerjasama Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, IPB dan Propinsi Riau. Hal ini dilakukan dalam rangka mewujudkan dan mempromosikan pembangunan kebun buah skala luas atau orchard melalui program Start Up Industri Pengembangan Bibit Buah Tropis untuk Mendukung Program Nasional Revolusi Oranye,” Demikian dikatakan Wakil Rektor Bidang Inovasi, Bisnis dan Kewirausahaan IPB, Prof. Dr. Erika Budiarti Laconi (9/8).
Inisiasi ini dilatarbelakangi keberadaan Kebun Buah Tropis Skala Orchard di Indonesia masih sangat minim. Menurut Prof. Erika, saat ini, produksi buah di Indonesia kebanyakan masih dalam bentuk kebun skala kecil, bahkan pekarangan yang mengakibatkan sistem produksi buah di Indonesia tidak efektif dan efisien yang berakibat kepada aspek kuantitas dan kualitas buah Indonesia yang tidak terjamin.
"Program Revolusi Oranye sendiri merupakan program nasional yang diinisiasi tahun 2013 dan dikukuhkan tahun 2015 yang bertujuan untuk mewujudkan kemandirian dan kedaulatan konsumsi buah dan menjadikan Indonesia sebagai eksportir terbesar buah tropika di Asia Tenggara pada tahun 2025 dan di tingkat dunia pada tahun 2045.”
Lebih lanjut Prof. Erika mengatakan, program Start Up Industri Pengembangan Bibit Buah Tropis untuk Mendukung Program Nasional Revolusi Oranye dikoordinasikan oleh Pusat Kajian Hortikultura Tropika, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor (PKHT LPPM) IPB yang merupakan Pusat Unggulan Ipteks (PUI) Hortikultura di Indonesia bekerjasama dengan mitra industri PT. Bogor Life Science and Technology, dan PT. Botani Seed Indonesia.
“Inovasi yang tercakup dalam program Start up Industri Pengembangan Bibit Buah Tropis untuk Mendukung Program Nasional Revolusi Oranye ini adalah peningkatan ketersediaan bibit berkualitas, benar varietas sebagai kunci keberhasilan produksi dengan mengembangkan model industri bibit buah terintegrasi.”
Hal ini merupakan inovasi proses dan bisnis model baru dalam pengembangan pembibitan dan kebun buah skala orchard di Indonesia, menggunakan teknologi dan fasilitas terbarukan Precision/Smart Farming Penerapan Sistem IoT atau “Internet of Things” dalam tahap produksi dan pemasaran produk benih dan buah unggul nusantara untuk mendukung program nasional Revolusi Oranye.
“Dalam Model ini dikembangkan penerapan teknologi baru dalam produksi dan perbanyakan bibit buah unggul nusantara mulai dari survei dan pelestarian pohon induk (Plasma Nutfah) dengan membuat Blok Penggandaan Mata Tempel (BPMT), pengaturan media tanam sendiri, dan penggunaan green house dan automatic sprinkler irrigation system dengan dilaksanakan sistem tersebut akan menghasilkan bibit berkualitas dan keaslian varietasnya,” jelas Prof. Erika
Dalam program Start up Industri Pengembangan Bibit Buah Tropis untuk Mendukung Program Nasional Revolusi Oranye tersebut, pada tahun ini akan dikembangkan model pembangunan kebun buah skala orchard dengan menerapakan high density system, Penerapan SOP yang mengacu pada Good Agricultural Practising (GAP), penggunaan hara dan air yang lebih presisi dan jika diperlukan uji coba pembuahan di luar musim. Untuk penguatan di pembibitan akan diaplikasikan smart farming system. Dalam pemasaran dan kerjasama produksi akan diterapkan franchise system dan e-commerce.
Selain di STP Riau, dibuat kebun/orchard percontohan di beberapa tempat, yaitu di Blora, di Sukamantri Bogor dan Luwuk Banggai, yang diharapkan akan memicu industri/pengusaha/pemerintah daerah untuk turut serta mengembangkan kebun buah skala besar ini ke depan.
Khusus untuk Propinsi Riau, dilakukan diseminasi bibit buah yang terdiri dari durian, alpukat, lengkeng dan jeruk sejumlah kurang lebih 2.800 bibit kepada pihak-pihak yang berkomitmen. Pihak-pihak yang berkomitmen menanam dalam kebun yang luas yaitu STP Riau, Balitbang Kabupaten Kampar, Universitas Riau, Universitas Islam Riau, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Universitas Muhammadiyah Riau dan Universitas Lancang Kuning.
Promosi atau diseminasi juga dilakukan di 16 wilayah, tersebar di Indonesia, untuk meningkatkan kesadaran bisnis/industri buah nusantara melalui diseminasi bibit buah dan pelatihan pembibitan, produksi hingga pasca panen. Pada tahun ini hub produksi untuk bibit dibangun di beberapa lokasi diantaranya Riau, Blora, Takalar dan Bogor. (***/ris)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018