Bogor (Antaranews Megapolitan) - Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor (FPIK-IPB) telah sukses menyelenggarakan Tropical Seaweed Summer Course dengan tema Diversity dan Clean Processing Technology.

Kegiatan ini diikuti oleh 17 mahasiswa pascasarjana dan peneliti berasal dari 13 negara. Peserta mahasiswa S2 dan S3 berasal dari Victoria University of Wellington Selandia Baru, American University of Cairo Mesir, Universiti Putra Malaysia, National University of Singapore dan  Kasetsart University Thailand. Peneliti atau postdoc yang berpartisipasi aktif dalam summer course ini berasal dari Climate Foundation Amerika Serikat, Perancis, Norwegia, University of Tasmania Australia, praktisi rumput laut dari Filipina, praktisi rumput laut dan kamar dagang dan industri dari Tanzania. Selain itu kegiatan ini juga diikuti oleh pengambil kebijakan terkait rumput laut dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, RI dan pengajar Politeknik Negeri Perikanan Jakarta.

Summer course dilaksanakan selama sepuluh hari pada tanggal 18-28 Agustus 2018. Kegiatan ini dibuka oleh Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Dr. Luky Adrianto.

Dalam sambutannya Dr. Luky menegaskan bahwa platform kerjasama dalam pengembangan keilmuan di lingkungan FPIK-IPB terdiri dari tiga tipe yaitu science to science yang menghasilkan publikasi ilmiah,  science to policy yang menghasilkan kebijakan yang diterapkan di masyarakat dan science to business yang menghasilkan teknologi yang dimanfaatkan oleh industri.” FPIK telah berhasil melaksanakan ketiganya. Terkait dengan rumput laut FPIK dan penelitinya telah bekerjasama dengan industri pengolahan berbasis rumput laut.”

Kegiatan ini awalnya direncanakan diselenggarakan di Bogor untuk kegiatan di kelas (teori), sedangkan field session di perairan Kertasari, Sumbawa Barat dan Lombok. Terkait dengan bencana gempa bumi yang melanda Lombok dan sebagian wilayah Sumbawa Barat, yaitu Perairan Kertasari yang merupakan salah satu sentra budidaya rumput laut di Sumbawa maka kegiatan field session summer course dialihkan dengan mengunjungi produsen kosmetik berbasis rumput laut CV. Ocean Fresh di Bandung, produsen refine carrageenan PT. Kappa Carrageenan  Nusantara (PT. KCP) di Pasuruan Jawa Timur dan sentra budidaya rumput laut di Sumenep, Madura.

Dosen summer course ini berasal dari berbagai negara, yaitu Prof. Georg Pohnert dari Jena University Jerman, Prof. Yumiko Yoshie-Stark dari Toyo University Jepang, Assoc. Prof. Dr. Anong Chirapart dari Kasetsart University Thailand, serta dosen-dosen dari FPIK IPB yaitu Prof. Linawati Hardjito, Prof. Joko Santoso, Dr. Eng. Uju, Dr. Wini Trilaksani, Dr. Kustiariyah Tarman dari Departemen Teknologi Hasil Perairan, Dr. Hawis Madduppa dari Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan. Selain itu, peserta mendapatkan materi tentang kultur jaringan bibit rumput laut dari Dr. Erina Sulistiani, peneliti SEAMEO BIOTROP.  Peserta juga mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi fasilitas kultur jaringan bibit rumput laut di SEAMEO BIOTROP.

Di akhir kegiatan, peserta summer course berharap dapat mengikuti kegiatan summer course berikutnya yang akan diselenggarakan oleh Departemen THP FPIK IPB, terutama terkait pengembangan rumput laut.  Peserta yang berasal dari berbagai negara juga berharap ke depannya dapat memperkuat kerjasama lintas disiplin dan lintas negara. (*/ris)

Pewarta: Oleh: Humas IPB

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018