Bogor (Antaranews Megapolitan) - Lulusan Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Bogor, Jawa Barat memperoleh Sertifikat Kompetensi Penyuluh Pertanian dan Fasilitator Pertanian Pertanian Organik, serta Produksi Benih Tanaman.
"Sertifikat kompetensi ini seperti SIM bagi pengendara kendaraan bermotor, dengan sertifikat ini, lulusan STPP sudah kompeten di bidang-bidang yang digelutinya," kata Ketua STPP Bogor, Nazaruddin, di Bogor, Kamis.
Sebanyak 76 lulusan STPP Bogor diwisuda Program Diploma IV tahun akademik 2017/2018. Para wisudawan terdiri atas 40 lulusan jurusan penyuluh pertanian dan 36 penyuluh peternakan.
STPP Bogor tidak hanya membekali setifikat kompetensi untuk lulusan jurusan penyuluh pertanian, tapi juga untuk penyuluh peternakan dengan Sertifikat Fasilitator Ternak Organik dan Kesehatan Hewan.
Nazar mengatakan, dengan sertifikat kompetensi tersebut, maka lulusan STPP Bogor dinyatakan sudah kompeten, sehingga mudah untuk memasuki dunia kerja.
"Lulusan STPP sudah dianggap kompeten di bidang-bidang yang ditekuninya, seperti menjadi ahli benih juga mudah, ahli peternakan, dan lainnya," kata Nazar.
Sertifikat ini lanjutnya, berlaku secara nasional. Dan rencananya Kementerian Pertanian akan membuat Mutual Recognition sehingga sertifikat diakui secara Asean. Dengan ini, lulusan STPP dapat bekerja secara global dengan sertifikat yang dimilikinya.
"Harapan kita dengan sertifikat ini, lulusan sudah bisa bekerja, baik menciptakan pekerjaan maupun diterima bekerja," kata Nazar.
Selama menjadi mahasiswa, lulusan STPP Bogor dilibatkan dalam Program Upaya Khusus padi jagung kedelai (Upsus Pajale) melalui kegiatan pengawalan dan pendampingan mahasiswa untuk meningkatkan produksi komoditas pertanian.
Selain itu, STPP Bogor juga menjalankan program Kementerian Pertanian untuk mendukung regenerasi petani yakni Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP).
Nazar menyebutkan, program ini membekali mahasiswa untuk berlatih berwirausaha bidang pertanian, dengan pemberian paket usaha sekitar Rp15 juga per kelompok yang setiap kelompok terdiri atas tiga mahasiswa.
"Program lainnya yakni, pembinaan desa mitra sesuai kebutihan petani di desa binaan," katanya.
Wisuda yang berlangsung Rabu kemarin, merupakan wisuda terakhir dari STPP Bogor, karena mulai September 2018 STPP akan bertransformasi menjadi Politeknik Pembangunan Pertanian atau Polbangtan Bogor.
Polbangtan akan menyelenggarakan pendidikan dengan lima program studi yakni penyuluh pertanian berkelanjutan, penyuluh peternakan dan kesejahteraan hewan, agribisnis hortikultura, teknik mekanisasi pertanian dan kesehatan hewan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Sertifikat kompetensi ini seperti SIM bagi pengendara kendaraan bermotor, dengan sertifikat ini, lulusan STPP sudah kompeten di bidang-bidang yang digelutinya," kata Ketua STPP Bogor, Nazaruddin, di Bogor, Kamis.
Sebanyak 76 lulusan STPP Bogor diwisuda Program Diploma IV tahun akademik 2017/2018. Para wisudawan terdiri atas 40 lulusan jurusan penyuluh pertanian dan 36 penyuluh peternakan.
STPP Bogor tidak hanya membekali setifikat kompetensi untuk lulusan jurusan penyuluh pertanian, tapi juga untuk penyuluh peternakan dengan Sertifikat Fasilitator Ternak Organik dan Kesehatan Hewan.
Nazar mengatakan, dengan sertifikat kompetensi tersebut, maka lulusan STPP Bogor dinyatakan sudah kompeten, sehingga mudah untuk memasuki dunia kerja.
"Lulusan STPP sudah dianggap kompeten di bidang-bidang yang ditekuninya, seperti menjadi ahli benih juga mudah, ahli peternakan, dan lainnya," kata Nazar.
Sertifikat ini lanjutnya, berlaku secara nasional. Dan rencananya Kementerian Pertanian akan membuat Mutual Recognition sehingga sertifikat diakui secara Asean. Dengan ini, lulusan STPP dapat bekerja secara global dengan sertifikat yang dimilikinya.
"Harapan kita dengan sertifikat ini, lulusan sudah bisa bekerja, baik menciptakan pekerjaan maupun diterima bekerja," kata Nazar.
Selama menjadi mahasiswa, lulusan STPP Bogor dilibatkan dalam Program Upaya Khusus padi jagung kedelai (Upsus Pajale) melalui kegiatan pengawalan dan pendampingan mahasiswa untuk meningkatkan produksi komoditas pertanian.
Selain itu, STPP Bogor juga menjalankan program Kementerian Pertanian untuk mendukung regenerasi petani yakni Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP).
Nazar menyebutkan, program ini membekali mahasiswa untuk berlatih berwirausaha bidang pertanian, dengan pemberian paket usaha sekitar Rp15 juga per kelompok yang setiap kelompok terdiri atas tiga mahasiswa.
"Program lainnya yakni, pembinaan desa mitra sesuai kebutihan petani di desa binaan," katanya.
Wisuda yang berlangsung Rabu kemarin, merupakan wisuda terakhir dari STPP Bogor, karena mulai September 2018 STPP akan bertransformasi menjadi Politeknik Pembangunan Pertanian atau Polbangtan Bogor.
Polbangtan akan menyelenggarakan pendidikan dengan lima program studi yakni penyuluh pertanian berkelanjutan, penyuluh peternakan dan kesejahteraan hewan, agribisnis hortikultura, teknik mekanisasi pertanian dan kesehatan hewan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018