Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Jumlah petani di Kota Sukabumi, Jawa Barat terus berkurang setiap tahunnya yang karena minimnya regenerasi petani, ditambah lahan pertanian yang semakin berkurang akibat pembangunan.

"Dalam dua tahun terakhir saja jumlah petani berkurang sekitar 1.000 orang di mana pada 2016 jumlahnya masih sekitar 5.000 jiwa sekarang hanya 4.000 jiwa dan tidak menutup kemungkinan jumlahnya terus berkurang," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi Kardina Karsoedi di Sukabumi, Selasa.

Menurut dia, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terus berkurangnya jumlah petani, seperti kaum muda yang sudah tidak melirik bahwa profesi petani itu sebagai pekerjaan yang layak sehingga tidak ada regenerasi, faktor usia petani yang sudah terlalu tua.

Alih profesi ke bidang lain seperti menjadi kuli bangunan, ojek atau menjadi pelaku UKM. Selain itu para pemuda di Kota Sukabumi cenderung memilih dunia usaha dan bekerja di industri dari pada bertani atau bergerak dalam usaha dan mengelola hasil pertanian.

Lanjut dia, walaupun saat ini sudah ada pemuda yang mulai menggairahkan dunia pertanian dengan pola tanam moderen, tapi jumlahnya sedikit. Sebenarnya, menjadi petani tidak harus turun langsung ke sawah tetapi bisa memanfaatkan lahan perkarang rumah atau terbatas sehingga tetap bisa memproduksi hasil pertanian.

Namun, pihaknya mengapresiasi komunitas pemuda yang mulai mengembangkan dunia pertanian moderen seperti dengan pola tanam hydroponik dan lain-lain dengan memanfaatkan lahan yang sudah terbatas saat ini.

"Kami terus berupaya meningkatkan dan mengembangkan berbagai inovasi dalam bidang pertanian, baik pertanian konvensional maupun moder. Walaupun dengan lahan pertanian yang terbatas atau sempit ini produksinya masih tetap bisa tinggi," tambahnya.

Di sisi lain, Kardina mengatakan?luas lahan pertanian basah saat ini hanya tinggal tersisa seluas 1.484 hektare lagi. Sedangkan untuk lahan pertanian pangan berkelanjutan yang dipertahankan dan dilindungi hanya seluas 321 hektare.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018