Jakarta (Antaranews Megapolitan) - Kepercayaan masyarakat terhadap Universitas Pancasila (UP) semakin baik dan meningkat seiring dengan banyaknya mahasiswa baru yang menuntut ilmu di kampus tersebut.
"Banyaknya mahasiswa baru mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat," kata Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila Prof. Edie Toet Hendratno disela-sela Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di Jakarta, Senin.
PKKMB Universitas Pancasila yang diikuti oleh 2.817 mahasiswa baru merupakan kegiatan awal sebelum mengikuti proses pembelajaran selanjutnya.
Universitas Pancasila menyelenggarakan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) dengan membekali mengenai bahaya radikalisme dan narkoba.
Dalam pembekalan PKKBM adalah Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius. Menurut dia isu radikalisme di dalam kampus akhir-akhir ini kembali mengemuka.
Ada beberapa komponen yang menciptakan terjadinya radikalisme di kampus, yaitu faktor alumni, dosen, maupun organisasi mahasiswa yang berafiliasi dengan gerakan atau organisasi berbasis ideologi tertentu kemudian bertemu di kampus dan menciptakan ‘safe havens' untuk menjaga dan menyebarkan ideologi mereka.
Terdapat pihak-pihak yang memanfaatkan atau mengeksploitasi ‘kebebasan di perguruan tinggi' sebagai kesempatan untuk berkembang dan mengembangkan jaringannya.
Sedangkan materi mengenai narkoba diberikan oleh BNN, sebagai bentuk kerja sama yang berkelanjutan antara Universitas Pancasila dan BNN.
Sementara itu Rektor Universitas Pancasila Prof Wahono Sumaryono mengatakan pemberian berbagai pembekalan bertujuan membuka wawasan dan kesadaran mereka untuk lebih kritis dalam menerima semua informasi.
Wahono menghimbau kepada seluruh sivitas akademika Universitas Pancasila untuk dapat menerima mahasiswa baru dengan semangat persaudaraan dan kasih sayang serta membimbing mahasiswa agar mampu bertindak mandiri, kreatif, inovatif, dedikatif sehingga mereka dapat memperoleh informasi yang benar dan memiliki kemampuan menyampaikan pendapat secara bertanggungjawab.
Yang berbeda dalam kegiatan kali ini adalah dilakukannya pretest dan nantinya posttest mengenai pemahaman mahasiswa akan implementasi nilai-nilai Pancasila.
Hasilnya akan menjadi tolak ukur Universitas Pancasila melalui Pusat Studi Pancasila (PSP) untuk mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa akan Pancasila dan membuat perencanaan pengajaran sehingga mudah diterima oleh mahasiswa.
Materi Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara juga materi Implementasi Nilai-nilai Luhur Pancasila dalam Kehidupan Kampus, Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara akan diberikan untuk menumbuhkan kesadaran ideologi NKRI.
Selain di Universitas, mahasiswa juga akan mendapatkan pembekalan di Fakultas mengenai strategi belajar efektif di Universitas yang harapannya dapat menyiapkan mental mahasiswa baru serta memberikan gambaran tentang sistem pembelajaran dan kehidupan di kampus secara utuh menyeluruh.
Selain memberikan pemahaman tentang proses pembelajaran yang efektif tentang berbagai disiplin ilmu dalam Program Studi masing-masing dan memberikan pembelajaran kepada mahasiswa untuk memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan agar proses pembelajaran berlangsung dalam atmosfir akademik yang kondusif.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Banyaknya mahasiswa baru mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat," kata Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila Prof. Edie Toet Hendratno disela-sela Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di Jakarta, Senin.
PKKMB Universitas Pancasila yang diikuti oleh 2.817 mahasiswa baru merupakan kegiatan awal sebelum mengikuti proses pembelajaran selanjutnya.
Universitas Pancasila menyelenggarakan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) dengan membekali mengenai bahaya radikalisme dan narkoba.
Dalam pembekalan PKKBM adalah Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius. Menurut dia isu radikalisme di dalam kampus akhir-akhir ini kembali mengemuka.
Ada beberapa komponen yang menciptakan terjadinya radikalisme di kampus, yaitu faktor alumni, dosen, maupun organisasi mahasiswa yang berafiliasi dengan gerakan atau organisasi berbasis ideologi tertentu kemudian bertemu di kampus dan menciptakan ‘safe havens' untuk menjaga dan menyebarkan ideologi mereka.
Terdapat pihak-pihak yang memanfaatkan atau mengeksploitasi ‘kebebasan di perguruan tinggi' sebagai kesempatan untuk berkembang dan mengembangkan jaringannya.
Sedangkan materi mengenai narkoba diberikan oleh BNN, sebagai bentuk kerja sama yang berkelanjutan antara Universitas Pancasila dan BNN.
Sementara itu Rektor Universitas Pancasila Prof Wahono Sumaryono mengatakan pemberian berbagai pembekalan bertujuan membuka wawasan dan kesadaran mereka untuk lebih kritis dalam menerima semua informasi.
Wahono menghimbau kepada seluruh sivitas akademika Universitas Pancasila untuk dapat menerima mahasiswa baru dengan semangat persaudaraan dan kasih sayang serta membimbing mahasiswa agar mampu bertindak mandiri, kreatif, inovatif, dedikatif sehingga mereka dapat memperoleh informasi yang benar dan memiliki kemampuan menyampaikan pendapat secara bertanggungjawab.
Yang berbeda dalam kegiatan kali ini adalah dilakukannya pretest dan nantinya posttest mengenai pemahaman mahasiswa akan implementasi nilai-nilai Pancasila.
Hasilnya akan menjadi tolak ukur Universitas Pancasila melalui Pusat Studi Pancasila (PSP) untuk mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa akan Pancasila dan membuat perencanaan pengajaran sehingga mudah diterima oleh mahasiswa.
Materi Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara juga materi Implementasi Nilai-nilai Luhur Pancasila dalam Kehidupan Kampus, Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara akan diberikan untuk menumbuhkan kesadaran ideologi NKRI.
Selain di Universitas, mahasiswa juga akan mendapatkan pembekalan di Fakultas mengenai strategi belajar efektif di Universitas yang harapannya dapat menyiapkan mental mahasiswa baru serta memberikan gambaran tentang sistem pembelajaran dan kehidupan di kampus secara utuh menyeluruh.
Selain memberikan pemahaman tentang proses pembelajaran yang efektif tentang berbagai disiplin ilmu dalam Program Studi masing-masing dan memberikan pembelajaran kepada mahasiswa untuk memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan agar proses pembelajaran berlangsung dalam atmosfir akademik yang kondusif.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018