Cikole, Jawa Barat (Antaranews Megapolitan) - Kampung UKM digital yang dikembangkan di berbagai wilayah di Indonesia didorong untuk menjadi destinasi digital yang disukai kaum milenial.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Cikole, Jawa Barat, Jumat, mengatakan pihaknya memberikan dukungan khusus kepada upaya pengembangan kampung UKM digital.
"Salah satunya yang besar di Sanur, diresmikan oleh dua menteri, Menteri Koperasi dan UKM dan Menteri Pariwisata," katanya.
Kampung Digital Sindu merupakan salah satu pusat toko kerajinan dan merupakan tempat pusat kuliner di Sanur dan menjadi destinasi unik baik bagi wisatawan mancanegara maupun lokal. Jumlah UKM yang ada di Sanur ada 228 UKM.
Arief menilai kampung-kampung seperti itu layak menjadi destinasi wisata favorit berbasis digital yang cenderung disukai kaum milenial yang mobile, menyukai hal-hal berbau digital, dan interaktif.
Ia pun mendorong lebih banyak kampung UKM digital agar dikembangkan sebagai destinasi wisata digital.
Pihaknya sendiri membuka peluang untuk memberikan dukungan khususnya dari sisi promosi.
"Ini mendekatkan UKM dengan pasar, menggunakan pendukung digital, UKM diberikan aplikasi untuk mengelola bisnisnya sehingga dia semakin mudah mengembangkan usahanya," katanya.
Selain itu, dengan berbasis kampung berarti ada pelibatan atau partisipasi masyarakat di dalamnya sehingga bisa mendatangkan langsung dampak nyata kepada masyarakat setempat.
Pihaknya juga mendukung upaya pengembangan lebih banyak destinasi wisata digital untuk memobilisasi wisatawan khususnya kaum milenial.
Di Bandung misalnya dikembangkan Orchid Forest di Cikole, Jawa Barat, seluas 12 hektar sebagai destinasi digital sekaligus destinasi berkonsep nomadic tourism. (ANT/BPJ).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Cikole, Jawa Barat, Jumat, mengatakan pihaknya memberikan dukungan khusus kepada upaya pengembangan kampung UKM digital.
"Salah satunya yang besar di Sanur, diresmikan oleh dua menteri, Menteri Koperasi dan UKM dan Menteri Pariwisata," katanya.
Kampung Digital Sindu merupakan salah satu pusat toko kerajinan dan merupakan tempat pusat kuliner di Sanur dan menjadi destinasi unik baik bagi wisatawan mancanegara maupun lokal. Jumlah UKM yang ada di Sanur ada 228 UKM.
Arief menilai kampung-kampung seperti itu layak menjadi destinasi wisata favorit berbasis digital yang cenderung disukai kaum milenial yang mobile, menyukai hal-hal berbau digital, dan interaktif.
Ia pun mendorong lebih banyak kampung UKM digital agar dikembangkan sebagai destinasi wisata digital.
Pihaknya sendiri membuka peluang untuk memberikan dukungan khususnya dari sisi promosi.
"Ini mendekatkan UKM dengan pasar, menggunakan pendukung digital, UKM diberikan aplikasi untuk mengelola bisnisnya sehingga dia semakin mudah mengembangkan usahanya," katanya.
Selain itu, dengan berbasis kampung berarti ada pelibatan atau partisipasi masyarakat di dalamnya sehingga bisa mendatangkan langsung dampak nyata kepada masyarakat setempat.
Pihaknya juga mendukung upaya pengembangan lebih banyak destinasi wisata digital untuk memobilisasi wisatawan khususnya kaum milenial.
Di Bandung misalnya dikembangkan Orchid Forest di Cikole, Jawa Barat, seluas 12 hektar sebagai destinasi digital sekaligus destinasi berkonsep nomadic tourism. (ANT/BPJ).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018