Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Kebutuhan hewan kurban pada 2018 ini di Kota Sukabumi, Jawa Barat meningkat sekitar lima persen dibandingkan tahun lalu karena animo masyarakat yang tinggi untuk berkurban.

"Jumlah hewan kurban yang dipotong pada 2017 lalu sekitar 3 ribu ekor dan tahun ini dipastikan meningkat mencapai lima persen. Ini menunjukan ekonomi masyarakat Kota Sukabumi meningkat yang tentunya dibarengi keimanan dan ketakwaan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi Kardina Karsoedi di Sukabumi, Senin.

Menurutnya, meningkatnya permintaan ini dibuktikan semakin banyaknya lapak penjualan hewan kurban di Kota Sukabumi yang keberadaannya hingga pelosok.sehingga masyarakat akan lebih banyak pilihan.

Tingginya permintaan pembelian hewan kurban itu pun dibarengi dengan ditingkannya pengawasan antisipasi adanya yang tidak layak jual atau terjangkit penyakit ternak khususnya antraks.

Selain itu, pembeli pun harus teliti saat membeli sapi, domba maupun kambing untuk dikurbankan seperti harus menanyakan usia dan surat keterangan kesehatan hewan. Jika tidak bisa menunjukan maka alangkah baiknya tidak perlu dibeli karena masih banyak lapak lainnya.

"Pengawasan tentunya kami tingkatkan dan diperketat apalagi mendekati perayaan Idul Adha tinggal dua hari lagi yang dipastikan permintaannya akan terus meningkat," tambahnya.

Sementara itu, salah seorang pemilik lapak hewan kurban di Jalan Dayeuh Luhur, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi Solehudin mengatakan saat ini lapak penjualan hewan kurban semakin menjamur dibandingkan tahun lalu.

Selaku penjual, dirinya tentu punya cara lain untuk menarik minat konsumen untuk membeli disamping punya langganan sendiri. Di lapaknya ini, ia menjual sapi, kambing dan domba yang seluruhnya sudah lolos pemeriksaan kesehatan hewan.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018