Cibinong, Bogor (Antaranews Megapolitan) - Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Bogor, Jawa Barat beranggapan penggunaan sosial media berbanding terbalik dengan tradisional atau budaya dari kisah pewayangan dalam penyebaran informasi, namun bisa dipadukan.

"Dalam penyebaran informasi harus dipadukan agar penyampaian pesan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya berbagai pandangan negatif," kata Kepala bidang infomasi komunikasi publik, Dadang Iwa di Cibinong, Minggu.

Menurut dia penyebaran informasi menggunakan cara tradisional atau wayang golek ternyata hingga saat ini masih banyak yang menyukainya. Wayang yang memiliki karismatik seperti lakon pada aslinya.

Dan kegiatan penyebarluasan informasi melalui media tradisional wayang golek dan calung, adalah salah satu cara untuk menyampaikan pesan atau makna yang terkandung tanpa adanya `Hoax`.

Itu dikarenakan tidak semua masyarakat di wilayah kabupaten Bogor lebih menyukainya dengan media-media elektronik dan internet.

"Ini berbeda dengan daerah perkotaan yang lebih menyukai adanya media elektronik maupun daring, karenanya lebih praktis dan bisa diakses kapanpun," katanya.

Ia menambahkan penyebarluasan informasi melalui media tradisional wayang golek dan calung ini menampilkan dalang muda seni dan budaya wayang golek asal kabupaten bogor.

"Itu didalangi oleh Ki Den Gala dari sanggar gentra raksa budaya dengan mengusung tema kabupaten bogor sehat dan kabupaten bogor bebas sampah 2020," katanya.

Tetapi lebih baik lagi bila ada penggabungan metode yang harus menyesuaikan pada tempat maupun daerah. Dengan begitu penyampaian informasi akan berjalan dengan baik.

Lanjut Dadang menjelaskan penggunaan media memang harus ada tatanan dan penempatan agar informasi dapat sampai seperti apa yang direncanakan.

Pasalnya, pada era teknologi serba canggih memang masih banyak masyarakat yang tidak mengerti tentang informasi berbasis moderen.

"Ini hal biasa, dimana peralihan penyebar luasan informasi menjadi kendala akan kesiapan masyarakat untuk menerimanya," katanya.

Pewarta: Mayolus Fajar Dwiyanto

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018