Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mendesak Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane untuk segera melakukan restorasi Kali Bekasi yang saat ini kian parah kondisinya.

"Baru-baru ini BBWSCC sudah menyelesaikan kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Kali Bekasi. Harapannya bisa segera direalisasikan karena bersifat mendesak," kata Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Sugiyono di Bekasi, Senin.

Melalui penanganan yang komprehensif, kata dia, Kali Bekasi tak perlu lagi menjadi ancaman penyebab banjir banjir atau pencemaran.

Hal tersebut disampaikan? Sugiyono saat dikonfirmasi terkait pencemaran yang kembali terjadi di Kali Bekasi sejak Sabtu (11/8) hingga hari ini.

Berdasarkan pantauan, pencemaran yang terjadi membuat air Kali Bekasi berwarna hitam pekat dan mengeluarkan bau amis dari ikan yang mati akibat keracunan.

"Seharusnya ada tindakan nyata dari pemerintah untuk segera menangani situasi ini agar tidak kembali terulang," katanya.

Sugiyono mengatakan, kemampuan Pemerintah Kota Bekasi untuk mengambil alih penanganan Kali Bekasi tidaklah memadai.

Apalagi aliran Kali Bekasi berhulu dari aliran Kali Cileungsi dan Kali Cikeas yang berada di Kabupaten Bogor, sehingga kewenangan Pemkot Bekasi tidak bisa menjangkau hingga wilayah tersebut.

"Perlu campur tangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, pemerintah pusat, juga Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane untuk melakukan penanganan menyeluruh di Kali Bekasi," katanya.

Penanganan yang mendesak untuk segera dilakukan di Kali Bekasi ialah pengerukan sedimentasi yang sudah sangat tebal dan penambahan penampang Kali Bekasi guna menambah daya tampung saat musim hujan tiba.

Tanpa sedimentasi dan penambahan luas penampang air, Kali Bekasi tak akan meluapkan air ke permukiman di sepanjang bantarannya saat musim hujan tiba.

"Kegiatan pengerukan sedimentasi juga perluasan penampang turut dibahas pula di kajian tersebut. Kami turut menantikan tindak lanjut dari penyelesaian kajian Amdal-nya," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018