Bogor, 26/2 (Antara) - Informasi hanyutnya mahasiswa Institut Pertanian Bogor di Sungai Ciliwung, simpang siur, sehingga menyulitkan petugas Tim SAR gabungan mencari keberadaan korban.

Kepala Keamanan Institut Pertanian Bogor Subagio menyebutkan pihaknya menemukan dua versi informasi terkait hanyutnya mahasiswa Diploma 3 IPB tersebut.

"Informasi hanyutnya korban masih bias, kami menemukan dua versi informasi," kata Subagio, Selasa.

Pihaknya sudah menanyai kronologi kejadian kepada Fadriana, teman korban saat kejadian.

Menurut Fadriana, mereka datang berdua ke lokasi pengambilan sampel air Sungai Ciliwung di Jembatan Yapis, Kelurahan Bantarjati Kaum, Kecamatan Tanah Sareal sekitar jam 05.00 WIB.   
Saat itu, korban dan temannya datang berdua dengan memboncengi satu sepeda motor.

Korban Didik Wijaya atau lengkapnya Adit Wiyaja Putra turun ke bawah jembatan untuk mengambil sampel air di tepian sungai.

Sementara itu, Fadriana menunggu di atas jembatan sambil menjaga sepeda motor.

Selama kurang lebih 45 menit, Didik turun, tidak naik lagi ke atas. Karena menunggu terlalu lama, Fadriana memutuskan kembali ke tempat kosnya.

"Fadriana mengira diisengin sama Didik karena memang anaknya suka bercanda," kata Subagio menceritakan.

Selanjutnya, kata Subagio, karena tidak ada kabar dari Didik, setelah ditinggalkan di lokasi, Fadriana mencoba mencari tahu dengan menghubungi nomor korban. Namun nomor telepon tidak aktif.

Merasa khawatir, Fadriana mencoba kembali ke lokasi melihat apakah korban ada di tempat.

"Sampai di lokasi teman korban ini tidak melihat korban di bawah, mungkin panik dan cemas diduga hanyut terbawa arus sungai," kata Subagio.

Subagio menyebutkan, Fadriana tidak melihat langsung korban terjatuh saat mengambil sampel. Karena saat kejadian ia berada di atas dan saat itu juga masih gelap.

Sementara itu, sampel air yang diambil korban masih berada di lokasi kejadian tempat korban mengambil air.

"Versi lainnya, kemungkinan korban pulang ke Lampung usai mengambil sampel air, sebab korban berencana akan pulang ke rumahnya di Lampung," katanya.

Subagio menyebutkan saat ini pihaknya sedang mengumpulkan informasi terkait keberadaan korban dengan mencoba menelurusi kabar dari keluarga atau teman korban di Lampung.

"Kami juga kebingungan untuk mencari informasi di Lampung, khawatir orang tuanya cemas," ujarnya.

Laporan hanyutnya Didik Wijaya ke petugas kepolisian sekitar pukul 09.00 WIB. Tim SAR gabungan telah melakukan pencarian dengan menyusuri sungai dengan perahu karet.

Tim Delta Brimob Kedung Halang juga telah mengerahkan anggota penyelam untuk mencari keberadaan korban.

Sementara itu, sejumlah anggota Tim SAR menyayangkan sikap mahasiswa D3 IPB yang dinilai kurang responsif dalam memberikan keterangan kepada tim pencari.
 


Laily R

Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013