Bogo (Antaranews Megapolitan) - Dinas Pertanian Kota Bogor, menggandeng petugas veteriner Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan (Puslitbangnak) dan mahasiswa IPB untuk melakukan pemeriksaan hewan kurban di seluruh pejualan yang ada di kota tersebut.

"Kita sudah bentuk tim pemeriksa kesehatan hewan kurban, baik dari Dinas Pertanian, dibantu dari Puslitbangnak, juga IPB. Sudah turun ke enam kecamatan mulai kemarin," kata Kepala Dinas Pertanian, Kota Bogor, Irwanto, saat menghadiri pembukaan Bursa Hewan Qurban (BHQ) ke-19 di Kantor Puslitbangnak, Kota Bogor, Sabtu. 

Menurut Irwan, menjelang Hari Raya Idul Adha jumlah penjual hewan kurban dadakan mulai menjamur. Jumlahnya mencapai ratusan, menyebar di enam kecamatan Kota Bogor. 

Kebanyakan penjual tersebut, lanjutnya, berasal dari luar wilayah Kota Bogor, seperti Cianjur, Kabupaten Bogor, bahkan Jawa Tengah, dan Jawa Timur. 

"Di Kota Bogor itu tidak banyak peternaknya, kebanyakan penjual ternak yang muncul jelang Idul Adha," katanya. 

Ia mengatakan, dari ratusan penjual tersebut, hanya ada dua penjual hewan kurban yang dibina langsung oleh Dinas Pertanian bekerja sama dengan

Puslitbangnak, yakni Bursa Hewan Qurban (BHQ) di Kantor Puslitbangnak, dan Pasar Ternak di Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Bogor. 

Selain tempat penjualan resmi tersebut, Distan juga mengawasi penjualan hewan kurban yang dilakukan oleh peternak perorangan dadakan, tersebar di enam kecamatan Kota Bogor.

"Kita lakukan pemeriksaan kesehatan, keliling mulai dari kemarin, petugas Distan, bersama Puslitbangnak, dan dokter hewan IPB, bahkan mahasiswa yang lagi koas juga turun," kata Irwan. 

Pemeriksaan kesehatan hewan ini, lanjut Irwan, untuk memastikan hewan kurban yang dijual oleh pedagang terjamin kesehatannya, dan memenuhi syarat sesuai syariat Islam, sehingga masyarakat selaku konsumen mendapat jaminan dalam membeli hewan kurban. 

Sementara itu, Kepala Puslitbangnak, Balitbangtan, Kementerian Pertanian, Atien Priyanti menyebutkan, semakin menjamur pedagang ternak sebelum Idul Adha menjadi sasaran Puslitbangnak untuk melakukan edukasi terkait kesehatan hewannya. 

"Tujuan kita, jangan sampai perayaan kurban ini menjadi penyebaran penyakit ternak di masyarakata. Kita mengantisipasi itu dengan memberikan edukasi kepada masyarakat baik konsumen maupun peternak," kata Atien.

Selain menggelar Bursa Hewan Qurban (BHQ) Distan dan Puslitbangnak melaksanakan sosialisasi tata cara pemotongan dan penanganan hewan kurban yang diikuti oleh DKM se-Kota Bogor.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018