Bogor (Antaranews Megapolitan) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, mencari solusi untuk mengatasi masalah tawuran pelajar yang kian marak hingga menelan korban jiwa, salah satunya dengan mengevaluasi proses pembelajaran di sekolah.

"Saya sebagai orang tua dan juga aparatur pemerintah sangat prihatin atas kejadian tersebut (tawuran). Terlebih sampai menimbulkan korban jiwa," kata Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat di Bogor, Rabu.

Ia mengatakan masalah tawuran harus jadi perhatian semua pihak, baik itu orang tua, aparat, pihak sekolah maupun warga sekitar.

"Meski kejadian tawuran terjadi di luar jam pelajaran namun mereka menggunakan seragam sekolah yang konteksnya sebagai pelajar," kata Ade.

Ade mengatakan tujuan dari proses belajar mengajar adalah untuk membentuk manusia agar lebih baik.

Tidak hanya sekedar pintar tetapi juga mempunyai sikap dan perilaku yang lebih baik, bersahabat dengan sesama.

"Itu bagian dari hasil pendidikan. Jadi, kalau hasilnya tawuran, jadi perlu dievaluasi prosesnya," kata Ade.

Selain proses belajar mengajar yang harus dievaluasi, lanjutnya, kewenangan pengelolaan sekolah tingkat SMA maupun SMK oleh pemerintah provinsi harus menjadi perhatian.

Menurutnya, kaitan dengan kewenangan SMA dan SMK di bawah pemerintahan provinsi juga perlu dievaluasi.

"Kami menilai saat ini jauh sekali sentuhan dari pemerintah provinsi terhadap SMA dan SMK. Kejadian tawuran seperti ini selalu berulang. Hal ini tentunya harus dipertimbangkan kembali oleh pemerintah," katanya.

Kejadian tawuran hingga menelan korban jiwa terjadi Selasa (31/7) malam di belakang Terminal Bubulak.

Seorang pelajar SMP di wilayah Cibungbulang, Kabupaten Bogor meninggal dunia akibat sabetan senjata tajam.

Korban berinisial IG usia 13 tahun meregang nyawa di jalan, akibat luka senjata tajam di tubuhnya.

Kejadian serupa terjadi Minggu (15/7) lalu, seorang pelajar SMA berinisial RIF (18) meninggal dunia akibat luka setelah terlibat perkelahian antara kelompok di Jl Ahmad Yani, Minggu dini hari.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018