Corporate Secretary PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk Fajriyah Usman menyampaikan, perusahaan plat merah tersebut aktif menjalin komunikasi dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk memperoleh suplai gas.

“Jadi, sekarang secara reguler kami rapat dengan mereka (KKKS), baik langsung dengan pemasoknya, maupun lewat pemerintah,” ucap Fajriyah ketika ditemui di Jakarta, Rabu.

Dia menyampaikan, PGN berperan sebagai pembeli gas sekaligus pemilik infrastruktur penyalur gas. Oleh karena itu, lanjut dia, PGN acapkali dilibatkan oleh pemerintah dalam pembahasan dengan KKKS.

Baca juga: PGN: 815 ribu rumah tersambung jaringan gas per 2024
Baca juga: PGN pasang lagi pada unit Converter Kit BBG pada mobil transportasi online

Adapun yang dibahas bersama pemerintah, yakni destinasi penyaluran gas, apa saja infrastruktur yang harus dibangun, hingga penyaluran gas ke berbagai industri.

“Secara reguler selalu ada pembahasannya, yang Andaman, yang Masela. Harapannya, PGN bisa menjadi bagian dari perusahaan gas yang bisa mendapatkan hasil dari sumur-sumur baru itu,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Fajriyah mengakui sejumlah tantangan yang dihadapi oleh PGN, yakni ketersediaan pasokan gas, keandalan infrastruktur, dan harga gas. Komunikasi intens bersama KKKS merupakan salah satu upaya PGN untuk menyelesaikan permasalahan kelangkaan pasokan gas.

Ia menjelaskan bahwa kelangkaan pasokan gas diakibatkan oleh natural decline atau penurunan produksi yang terjadi secara alami di sumur-sumur gas, terganggunya operasional gas di sektor hulu migas, hingga meningkatnya permintaan terhadap gas.

“Kalau di sisi permintaan terjadi peningkatan dari yang sebelumnya sudah ditargetkan dan lebih tinggi dari pasokan gas yang dimiliki PGN, pastinya ada mismatch antara suplai dan permintaan,” tutur Fajriyah.

Baca juga: PGN Batam perluas jaringan gas bumi rumah tangga lewat "GasKita" di Kecamatan Batu Aji

Persoalan harga gas juga terkait dengan permasalahan kelangkaan ketersediaan gas.

Dia menjelaskan, karena keterbatasan gas pipa yang menyebabkan sulitnya pemenuhan kebutuhan pelanggan, PGN sejak Mei 2024 memperkenalkan LNG kepada pelanggan-pelanggannya.

Dampak dari penggunaan LNG sebagai pengganti gas pipa adalah harga gas yang meningkat.

“Memang harga dari LNG itu juga lebih tinggi daripada harga gas pipa, akhirnya memang menjadi salah satu hal yang mempengaruhi harga gas secara umum di industri,” tutur Fajriyah.

Sedangkan, untuk infrastruktur, dia menyampaikan saat ini infrastruktur penyaluran gas sudah cukup tersambung dari Sumatera hingga Jawa.

“Fasilitas-fasilitas kami untuk regasifikasi juga semakin meningkat gitu optimalisasinya,” ucapnya.

Pewarta: Putu Indah Savitri

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025