Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Sukabumi, Jawa Barat mengklaim angka kekerasan terhadap anak menurun drastis.

"Sejak 2014 hingga 2018 ini kasus kekerasan terhadap anak mulai dari pelecehan, penganiayaan dan lain-lain menurun drastis hingga 40 persen," kata Kepala?Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat?Lilis Astri Suryanita di Sukabumi, Jumat.

Menurutnya, kasus Emon yang terjadi pada 2014 lalu memang menjadi luka untuk anak Sukabumi bahkan menyedot perhatian hingga tingkat nasional. Dengan kejadian itu, pihaknya langsung melakukan evaluasi dan pembenahan sekaligus melakukan berbagai pencegahan kekerasan terhadap anak dan perempuan.

Adapun program yang diluncurkan untuk mengantisipasi terjadinya kekerasan tersebut yakni Tri Bina yaitu bina keluarga, bina lansia dan bina remaja, dengan melibatkan kader atau relawan.

Selain itu, berupaya melakukan berbagai perlindungan terhadap anak dan perempuan. Pihaknya juga secara rutin mengkampanyekan program Three Ends yakni akhiri kekerasan terhadap anak dan perempuan, akhiri trafficking dan akhiri kesenjangan akses-akses ekonomi terhadap perempuan.

"Kasus kekerasan terhadap anak ini terjadi dikarenakan beberapa faktor salah satunya ekonomi dan minimnya ajaran agama. Dengan adanya kasus Emon itu, menjadi pembelajaran semua pihak untuk selalu melindungi anak dari berbagai aksi kekerasan," tambahnya.

Lilis mengatakan peran orang tua dan masyarakat sangat penting untuk mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak. Jika di lingkungannya mengetahui atau melihat ada kekerasan terhadap anak agar segera laporkan agar pelakunya bisa diproses secara hukum dan diberikan efek jera.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018