Bogor (Antaranews Megapolitan) - Sebanyak 125 mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan pengabdian kepada masyarakat di Sulawesi Selatan. Pelepasan ratusan mahasiswa tersebut dilakukan di Gedung Kelas A Fakultas Kedokteran Hewan (20/07). Pengabdian ini merupakan kegiatan gabungan dari program Abdi Nusantara XII (117 mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) dan IPB Goes to Field 2018 (8 mahasiswa dari Jurusan Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Teknologi Industri Pertanian, Biokimia dan Agribisnis IPB). Kegiatan pengabdian ini dilakukan pada 23 Juli-7 Agustus 2018.
“Abdi Nusantara merupakan agenda pengabdian yang dilakukan oleh FKH IPB khususnya program sarjana. Suatu kebanggaan karena masih mahasiswa tapi sudah mencoba untuk berkiprah ke lapangan. Sesuai dengan tagline ‘Mengabdi dengan Hati, Berbakti untuk Negeri’, saya harap mahasiswa di sana dapat menempa diri di masyarakat, tidak gegabah dalam mengambil keputusan dan banyak belajar di lapangan. Mengabdilah dengan hati,” ujar Wakil Dekan bidang Akademik dan Kemahasiswaan FKH IPB, Prof. Drh. Agus Setiyono, Ph.D, APVet.
Menurutnya, program Abdi Nusantara ini menjadi pioner dan contoh yang baik untuk kegiatan fakultas yang berkoordinasi dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB. Untuk tahun ini, mahasiswa akan melakukan pengabdian ke 13 kabuoaten di Sulawesi Selatan. Yakni Kabupaten Wajo, Kabupaten Sinjai, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Takalar, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Gowa, Kabupaten Bone, Kabupaten Enrekang, Kabupaten Marros, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Barru, Kabupaten Palopo dan Kabupaten Luwu Utara.
“Abdi Nusantara senantiasa bersama dengan Program IGTF Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB bersinergi bahu membahu untuk mengabdi pada negeri,'' ujar Prof. Dr.drh. Agik Suprayogi, Wakil Kepala Bidang Penelitian LPPM IPB.
Kegiatan pengabdian yang dilakukan antara lain sosialisasi cuci tangan dengan baik dan benar pada anak, sosialisasi tentang penyakit hewan (foodborne disease) atau penyakit yang timbul akibat daging, susu, dan telur yang tidak benar pengolahannya pada masyarakat setempat khususnya ibu rumah tangga. Selain itu juga akan ada sosialisasi pada peternak tentang pemeriksaan kesehatan hewan ternaknya.
Pada kegiatan tahun ini, “Abdi Nusantara XII merupakan program pengabdian masyarakat yang dilakukan ke-12 kalinya oleh mahasiswa FKH IPB. Kali ini, program ini memilih Sulawesi Selatan sebagai tempat pengabdian. Hal tersebut dikarenakan Sulawesi Selatan merupakan salah satu produsen ternak dengan komoditas unggulan berupa sapi potong, kambing, dan kerbau. Peternak harus tahu tentang zoonosis. Yakni penyakit yang ditularkan melalui hewan. Penyakit tersebut dapat mengganggu kesehatan masyarakat, penurunan produktivitas ternak, dan mempengaruhi perekonomian masyarakat setempat,” ujar Ketua Pelaksana Abdi Nusantara XII, Taufiqurrahman.
Abdi Nusantara XII bersama dengan IGTF mengangkat tema “Pemberdayaan Masyarakat melalui Penyuluhan AntiMikrobial Resistance serta Zoonosis, Pencegahan Foodborne Disease dan Penanganan Gangguan Reproduksi.” Menurutnya, isu global yang sedang hangat diperbincangkan akhir-akhir ini adalah antimikrobial resistance tentang obat antibiotik.
“Oleh karena itu mahasiswa IPB akan melakukan sosialisasi mengenai produktivitas ternak terkait antimikrobial resistance dan penyakit pada manusia yang menular lewat makanan dan minuman tercemar,” tandasnya. (AD/Zul).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
“Abdi Nusantara merupakan agenda pengabdian yang dilakukan oleh FKH IPB khususnya program sarjana. Suatu kebanggaan karena masih mahasiswa tapi sudah mencoba untuk berkiprah ke lapangan. Sesuai dengan tagline ‘Mengabdi dengan Hati, Berbakti untuk Negeri’, saya harap mahasiswa di sana dapat menempa diri di masyarakat, tidak gegabah dalam mengambil keputusan dan banyak belajar di lapangan. Mengabdilah dengan hati,” ujar Wakil Dekan bidang Akademik dan Kemahasiswaan FKH IPB, Prof. Drh. Agus Setiyono, Ph.D, APVet.
Menurutnya, program Abdi Nusantara ini menjadi pioner dan contoh yang baik untuk kegiatan fakultas yang berkoordinasi dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB. Untuk tahun ini, mahasiswa akan melakukan pengabdian ke 13 kabuoaten di Sulawesi Selatan. Yakni Kabupaten Wajo, Kabupaten Sinjai, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Takalar, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Gowa, Kabupaten Bone, Kabupaten Enrekang, Kabupaten Marros, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Barru, Kabupaten Palopo dan Kabupaten Luwu Utara.
“Abdi Nusantara senantiasa bersama dengan Program IGTF Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB bersinergi bahu membahu untuk mengabdi pada negeri,'' ujar Prof. Dr.drh. Agik Suprayogi, Wakil Kepala Bidang Penelitian LPPM IPB.
Kegiatan pengabdian yang dilakukan antara lain sosialisasi cuci tangan dengan baik dan benar pada anak, sosialisasi tentang penyakit hewan (foodborne disease) atau penyakit yang timbul akibat daging, susu, dan telur yang tidak benar pengolahannya pada masyarakat setempat khususnya ibu rumah tangga. Selain itu juga akan ada sosialisasi pada peternak tentang pemeriksaan kesehatan hewan ternaknya.
Pada kegiatan tahun ini, “Abdi Nusantara XII merupakan program pengabdian masyarakat yang dilakukan ke-12 kalinya oleh mahasiswa FKH IPB. Kali ini, program ini memilih Sulawesi Selatan sebagai tempat pengabdian. Hal tersebut dikarenakan Sulawesi Selatan merupakan salah satu produsen ternak dengan komoditas unggulan berupa sapi potong, kambing, dan kerbau. Peternak harus tahu tentang zoonosis. Yakni penyakit yang ditularkan melalui hewan. Penyakit tersebut dapat mengganggu kesehatan masyarakat, penurunan produktivitas ternak, dan mempengaruhi perekonomian masyarakat setempat,” ujar Ketua Pelaksana Abdi Nusantara XII, Taufiqurrahman.
Abdi Nusantara XII bersama dengan IGTF mengangkat tema “Pemberdayaan Masyarakat melalui Penyuluhan AntiMikrobial Resistance serta Zoonosis, Pencegahan Foodborne Disease dan Penanganan Gangguan Reproduksi.” Menurutnya, isu global yang sedang hangat diperbincangkan akhir-akhir ini adalah antimikrobial resistance tentang obat antibiotik.
“Oleh karena itu mahasiswa IPB akan melakukan sosialisasi mengenai produktivitas ternak terkait antimikrobial resistance dan penyakit pada manusia yang menular lewat makanan dan minuman tercemar,” tandasnya. (AD/Zul).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018