Jakarta (Antaranews Megapolitan) - Anak usaha Pupuk Indonesia PT Rekayasa Industri (Rekind) sukses meraih Rintisan Teknologi Industri (RINTEK) dari Kementerian Perindustrian karena dianggap telah mampu menghasilkan berbagai inovasi di bidang teknologi.
Plt. Direktur Utama Rekind, Jakub Tarigan, di Jakarta, Selasa, mengatakan pihaknya berupaya memprioritaskan riset dan pengembangan teknologi.
"Kami menyadari bahwa inovasi merupakan salah satu kunci untuk dapat menghasilkan bisnis yang berkelanjutan. Untuk itu kami mendorong peningkatan daya saing industri nasional melalui peningkatan kemampuan SDM di bidang EPC dan manajemen proyek, dukungan teknologi informasi, dan tata kelola perusahaan yang baik," katanya.
Hal itulah yang menjadikan perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa EPC (Engineering, Procurement, Construction) meraih penghargaan tersebut.
Penghargaan diberikan oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto kepada Pelaksana Tugas Direktur Utama Rekind, Jakub Tarigan.
Penghargaan RINTEK diberikan sebagai penghargaan tertinggi pemerintah kepada industri/perusahaan yang telah menghasilkan inovasi teknologi.
Rekind menerima penghargaan atas inovasi yang dilakukan pada proyek fasilitas produksi gas Central Processing Plant (CPP) Donggi yang merupakan milik Pertamina EP, salah satu anak perusahaan Pertamina (Persero).
Fasilitas produksi gas CPP Donggi merupakan bagian dari Proyek Pengembangan Gas Matindok (PPGM) yang berlokasi di Desa Dongin, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Saat ini plant telah beroperasi sesuai dengan desain dan kapasitas yang diharapkan.
Rekind merupakan perusahaan yang telah berhasil mengaplikasikan teknologi pemurnian sulfur di proyek minyak dan gas.
Pada akhir pembangunan proyek, Rekind mendapatkan apresiasi dari pemilik proyek (Pertamina EP) karena telah berhasil mencatatkan lebih dari 10 juta jam kerja tanpa kecelakaan, hal yang selalu menjadi "concern" utama Rekind pada setiap eksekusi proyek.
Penghargaan Rintisan Teknologi Industri ini diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, Kementerian Perindustrian dengan tujuan untuk mengapresiasi industri yang berprestasi di bidang teknologi.
Di samping untuk mendukung peningkatan kemampuan teknologi industri nasional dan mengembangkan daya saing industri dengan memanfaatkan riset dan teknologi bernilai tinggi.
Penghargaan ini merupakan penghargaan ke empat kalinya yang diterima Rekind. "Penghargaan ini memotivasi kami untuk terus meningkatkan kompetensinya di bidang EPC yang akan menjadi penopang industri nasional," kata Jakub Tarigan. (ANT/BPJ).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Plt. Direktur Utama Rekind, Jakub Tarigan, di Jakarta, Selasa, mengatakan pihaknya berupaya memprioritaskan riset dan pengembangan teknologi.
"Kami menyadari bahwa inovasi merupakan salah satu kunci untuk dapat menghasilkan bisnis yang berkelanjutan. Untuk itu kami mendorong peningkatan daya saing industri nasional melalui peningkatan kemampuan SDM di bidang EPC dan manajemen proyek, dukungan teknologi informasi, dan tata kelola perusahaan yang baik," katanya.
Hal itulah yang menjadikan perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa EPC (Engineering, Procurement, Construction) meraih penghargaan tersebut.
Penghargaan diberikan oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto kepada Pelaksana Tugas Direktur Utama Rekind, Jakub Tarigan.
Penghargaan RINTEK diberikan sebagai penghargaan tertinggi pemerintah kepada industri/perusahaan yang telah menghasilkan inovasi teknologi.
Rekind menerima penghargaan atas inovasi yang dilakukan pada proyek fasilitas produksi gas Central Processing Plant (CPP) Donggi yang merupakan milik Pertamina EP, salah satu anak perusahaan Pertamina (Persero).
Fasilitas produksi gas CPP Donggi merupakan bagian dari Proyek Pengembangan Gas Matindok (PPGM) yang berlokasi di Desa Dongin, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Saat ini plant telah beroperasi sesuai dengan desain dan kapasitas yang diharapkan.
Rekind merupakan perusahaan yang telah berhasil mengaplikasikan teknologi pemurnian sulfur di proyek minyak dan gas.
Pada akhir pembangunan proyek, Rekind mendapatkan apresiasi dari pemilik proyek (Pertamina EP) karena telah berhasil mencatatkan lebih dari 10 juta jam kerja tanpa kecelakaan, hal yang selalu menjadi "concern" utama Rekind pada setiap eksekusi proyek.
Penghargaan Rintisan Teknologi Industri ini diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, Kementerian Perindustrian dengan tujuan untuk mengapresiasi industri yang berprestasi di bidang teknologi.
Di samping untuk mendukung peningkatan kemampuan teknologi industri nasional dan mengembangkan daya saing industri dengan memanfaatkan riset dan teknologi bernilai tinggi.
Penghargaan ini merupakan penghargaan ke empat kalinya yang diterima Rekind. "Penghargaan ini memotivasi kami untuk terus meningkatkan kompetensinya di bidang EPC yang akan menjadi penopang industri nasional," kata Jakub Tarigan. (ANT/BPJ).
Editor : M. Tohamaksun
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018