Bogor (Ataranews Megapolitan) - Ujian Talenta Masuk Institut Pertanian Bogor (UTM-IPB) akhir pekan lalu diikuti oleh sekitar 4535 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia. Mereka menjadi peserta yang pertama kali merasakan penerapan IPB Presensi Mobile. Yakni absensi berbasis android.

Penerapan absensi mobile ini dilakukan di 13 lokasi yang tersebar di Kota Bogor yaitu Kampus IPB Baranangsiang, Kampus IPB Gunung Gede (Sekolah Bisnis), Kampus IPB Cilebende (Sekolah Vokasi), SMK Pembangunan, SMA Kosgoro, SMA Negeri 3, SMA Negeri 1, SMK Negeri 3, SMP Negeri 3, MA Negeri 2, SMA PGRI 2, SMA PGRI 4, dan SMA YPHB.

“Selama ini proses presensi selalu menggunakan tanda tangan manual yang dilakukan dengan pencocokan data peserta. Proses ini tentu membutuhkan waktu yang lama karena dilakukan pemeriksaan satu per satu secara manual. Dengan adanya presensi mobile seperti ini, proses tersebut tidak perlu dilakukan lagi karena data kehadiran yang terekam otomatis secara langsung akan dikirim ke server dan diproses oleh mesin,” ujar Ir. Julio Adisantoso, M.Kom selaku Direktur Sistem Informasi dan Transformasi Digital (DSITD) IPB.

Ia menambahkan kode identitas yang dimiliki oleh tiap orang ini berbentuk kode QR. Setiap peserta ujian akan mendapat kode unik masing-masing yang didapat saat registrasi online. Kode inilah yang akan di-scan oleh petugas secara langsung saat pelaksaan ujian menggunakan aplikasi.

“Cepat, Efisien dan Terintegrasi”, ketiga kata tersebut menjadi tujuan dari diterapkannya sistem ini. Winda Putri Darmawan, salah seorang peserta UTM-IPB asal Pontianak mengaku bahwa sistem ini memudahkan peserta untuk fokus mengerjakan ujian dan mempersingkat waktu pencatatan kehadiran. “Sistem ini menurut saya keren, selain menghemat waktu dan tidak mengantri, saya juga bisa lebih fokus mengerjakan ujian”, ujarnya

Direktur DSITD IPB mengatakan ke depannya sistem seperti ini akan dikembangkan untuk presensi kuliah/praktikum mahasiswa IPB. “Sistemnya nanti mahasiswa memiliki dua jenis Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yaitu KTM fisik seperti yang ada sekarang dan satu KTM lagi tersimpan di aplikasi IPB Mobile for Student. Sehingga QR-code akan ada di telepon genggam setiap mahasiswa. Sistem ini dirancang sedemikian rupa untuk menghindari adanya titip absen dan sebagainya,” sebutnya.

Rektor IPB, Dr. Arif Satria sangat mendukung gagasan transformasi digital ini. Harapannya, ke depannya penggunaan QR code ini tidak terbatas hanya pada pencatatan kehadiran namun juga untuk proses lainnya yang berkaitan dengan keuangan dan keamanan.“Misalnya untuk berbelanja di kantin IPB dapat menggunakan aplikasi ini (semacam tap-cash), kode masuk perpustakaan dan lain-lain,” ujar Rektor. (FI/Zul)

Pewarta: Oleh: Humas IPB

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018