Bogor  (Antaranews Megapolitan) - Delegasi guru dan praktisi pendidikan dari negara ASEAN, Selasa, mengunjungi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama Kota Bogor, Jawa Barat, yang dikenal sebagai sekolah percontohan dan rujukan nasional.

Rombongan yang berjumlah 28 orang ini merupakan peserta kegiatan pendidikan dan latihan (diklat) pendidikan lingkungan hidup untuk pembangunan berkelanjutan (training course on environmental education for sustainable development).

Kegiatan itu diselenggarakan Organisasi Menteri-Menteri Pendidikan se-Asia Tenggara pada Pusat Regional Asia Tenggara untuk para pendidik dan tenaga kependidikan di bidang sains (Southeast Asian Ministers of Education Organisation Regional Center for Quality Improvement of Teachers and Education Personnel (SEAMEO-QITEP in Science/SEAQIS).

Delegasi dari tujuh negara ASEAN, yakni dari Thailand, Filipina, Vietnam, Laos, Kamboja, Timor Leste dan tuan rumah Indonesia itu, diterima oleh Kepala Sekolah SMK Wikrama, Iin Mulyani, S.Si, Ketua Dewan Pembina Yayasan Prawitama, yang menaungi SMK Wikrama, Dr drh Agus Lelana, Sp.MP, M.Si, dan Ketua Perguruan Wikrama Indonesia, Ir Itasia Dina Sulvianti, M.Si.

Pejabat bidang akademik SEAQIS, Dr Elly Herliani menjelaskan bahwa SMK Wikrama yang dikenal lembaga pendidikan yang menerapkan "eco school" mampu dijadikan contoh bagi sekolah lainnya.

"Di sekolah ini, penerapannya sudah nyata, yakni jika siang hari sebagian ruangan tidak memerlukan penerangan listrik, juga ruangan-ruangan tidak memerlukan pendingin ruangan (AC) karena mereka punya konsep pro lingkungan," katanya.

Apa yang sudah diterapkan di SMK Wikrama itu, kata dia, menjadi insprirasi bagi peserta diklat untuk bisa dijadikan model di sekolah dan lembaga pendidikan lainnya, baik di Indonesia maupun negara ASEAN lainnya.

"Memang tidak mudah, namun jika di SMK Wikrama sudah bisa, maka tidak mustahil di sekolah lainnya mestinya juga bisa diterapkan," katanya.

Kepala Sekolah SMK Wikrama, Iin Mulyani menambahkan bahwa pihaknya tentu tersanjung dengan kunjungan delegasi dari berbagai mancanegara, dan juga dari daerah lain di Tanah Air, yang menjadikan sekolah itu sebagai rujukan dan contoh.

"Ini semua menjadi inspirasi dan motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kemampuan dalam berbagai bidang," katanya.

Ia juga menyatakan, ke depan siap berbagi pengalaman atas pencapaian yang sudah diraih sehingga sekolah dan lembaga pendidikan di Indonesia akan semakin meningkat kualitasnya.

Peserta diklat asal Vietnam, Nguyen Thao Huang dari National University of Vietnam, merasa kagum dengan SMK Wikrama, yang mampu menerapkan pola sekolah berbasis lingkungan dengan baik.

"Apalagi semua penjelasan dari siswa dan guru disampaikan dalam bahasa inggris yang baik," katanya.

Sedangkan peserta dari Timor Leste, Jenina Alves Marcal, guru SLTA lulusan Universidade Nacional Timor Lorosae juga menilai apa yang diterapkan di SMK Wikrama dengan konsep "kembali ke alam" menjadi inspirasi bagi dirinya.

"Kami akan kembangkan di sekolah kami dahulu, jika ada perkembangan akan ditularkan di sekolah lain di Timor Leste,' katanya.

SMK Wikrama adalah lembaga pendidikan yang kawasannya berada di perkampungan padat penduduk. Meski, demikian deretan prestasi daerah, nasional, dan bahkan internasional telah diukir para siswanya.

Harian "Kompas" dalam sebuah laporannya berjudul "SMK Wikrama Bogor, Oase di Tengah Mahalnya Pendidikan" menyebut bahwa orang tua murid sebagian besar berasal dari kalangan ekonomi lemah, seperti penjaga vila di kawasan Puncak, pedagang asongan, tukang ojek, penjual rujak, dan "paling prestisius" adalah sopir angkutan kota (angkot).

Sederet prestasi telah diukir sekolah ini, diantaranya penghargaan dari Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional sebagai Calon Sekolah Adiwiyata 2009.

Pada 2010, menerima penghargaan dari Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional sebagai Sekolah Adiwiyata.

September 2012, SMK Wikrama Bogor memperoleh penghargaan Indonesia Green Awards.

Selama tahun 2013, SMK Wikrama Bogor mendapatkan penghargaan Sekolah Adiwiyata Tahun Kedua. Selain itu, SMK Wikrama Bogor menerima penghargaan sebagai Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan Tingkat Nasional.

Pada 2016, meraih penghargaan Indonesia Green Award, dan 2017 menjadi tuan rumah dalam acara peringatan Hari Bumi Internasional yang dihadiri oleh Rachmat Witoelar (Utusan Khusus Presiden untuk Pengendalian Perubahan Iklim) dan Wali Kota Bogor Bima Arya.

Sedangkan pada 2 Mei 2018, SMK Wikrama menerima penghargaan anugerah pendidikan kategori Sekolah Inspiratif dalam rangka Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tingkat Kota Bogor tahun 2018.

Pewarta: Andi Jauhari

Editor : Andi Firdaus


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018