Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Sukabumi, Jawa Barat menyebutkan angka temuan baru kasus HIV dan AIDS pada 2018 terhitung sejak Januari hingga Juni meningkat dibandingkan tahun lalu.

"Pada 2018 kami menemukan 55 kasus baru atau meningkat di periode yang sama tahun lalu yang hanya 35 kasus," kata Sekretaris KPA Kota Sukabumi Fifi Kusumajaya di Sukabumi, Minggu.

Dari 55 kasus tersebut yakni 25 kasus pasangan beresiko tinggi seperti pasangan orang dengan HIV AIDS, pasangan pengguna narkoba suntik, Ibu Hamil dan pasien Tuberkulosis, serta 13 kasus pelaku heteroseksual, 12 kasus lelaki seks lelaki,? empat pelanggan pekerja sesk dan satu waria.

Sedangkan dari 2000 hingga 2018 ini jumlah total warga yang terjangkit HIV dan AIDS mencapai 1.312 kasus atau orang dari jumlah tersebut juga terdapat balita dan sudah ada yang meninggal dunia.

Penderita HIV dan AIDS sudah ditangani dengan melakukan terapi menggunakan obat Antiretroviral (ARV) di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, yang dalam terapinya didampingi langsung Lembaga Swadaya Masyarakat Lensa Sukabumi sebagai mitra KPA.

Selain memberikan bantuan terapi, untuk menekan angka kasus penyebaran penyakit yang tidak bisa disembuhkan dan menggerogoti sistem imun tubuh manusia ini pihaknya secara rutin melakukan sosialisasi atau penyuluhan pencegahan HIV dan AIDS.

"Pendampingan kepada ODHA ini perlu agar mereka tetap semangat dan yang terpenting tidak ada niatan untuk menyebarkan virus mematikan tersebut," tambahnya.

Fifi mengatakan pihaknya juga melibatkan komunitas peduli HIV AIDS untuk melakukan penjangkauan terhadap ODHA yang belum terdata dengan cara melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap komunitas kunci seperti LSL, wanita pekerja seks (WPS) pengguna narkoba suntik dan lain-lain.
 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018