Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Jawa Barat mencatat selama Januari hingga Juni 2018, kota itu dilanda 93 kali bencana alam, baik tanah longsor, banjir, kebakaran, maupun puting beliung.

"Tingginya angka bencana yang terjadi di wilayah Kota Sukabumi dikarenakan curah hujan tinggi disertai dengan angin kencang sehingga menyebabkan terjadinya bencana di beberapa titik di tujuh kecamatan," kata Kepala?Unsur Pelaksana BPBD Kota Sukabumi?Asep Suhendrawan di Sukabumi, Jumat.

Bencana pada Januari tercatat 24 kali, Februari (8),??Maret (23), April (16), Mei (15), dan Juni (5). Bencana paling parah terjadi pada April di mana angin kencang atau puting beliung menumbangkan puluhan pohon dan papan reklame di beberapa titik.

Selain itu, katanya, beberapa kendaraan, baik roda empat maupun dua, rusak tertimpa pohon, seperti yang terjadi di tempat parkir kendaraan RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.

Namun, bencana itu tidak mengakibatkan korban jiwa. Korban hanya luka ringan dan berat, sedangkan kerugian akibat bencana hingga Juni diperkirakan mencapai Rp1,5 miliar.

"Penyumbang terbesar kerugian akibat bencana adalah angin kencang yang mencapai??Rp544,3 juta, kemudian longsor kerugiannya Rp290 juta, serta kebakaran mencapai Rp250 juta," katanya.

Asep mengatakan walaupun bencana alam tidak bisa dicegah, dampak kerugiannya, baik harta maupun nyawa, bisa diminimalisasikan.

Ia mengimbau warga tidak melakukan aktivitas yang bisa menyebabkan terjadinya bencana, seperti membuang sampah ke sungai, menebang pohon, dan mendirikan bangunan di bantaran sungai.

Selain itu, kata dia, jika terjadi bencana sekecil apapun di daerah masing-masing, warga diminta segera melaporkan untuk ditindaklanjuti, sedangkan korban diberikan bantuan darurat.
 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018