Cibinong, Bogor (Antaranews Megapolitan) - Polres Bogor, Jawa Barat, bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) dan aparatur gabungan melakukan pengamanan jelang hari pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, pada 40 kecamatan yang berada di Wilayah Kabupaten Bogor.

"Ini kita siagakan agar masyarakat tahu, aparat hadir untuk memberikan kepastian keamanan saat kegiatan pemungutan suara nanti," kata Kepala Polres Bogor, AKBP Andi M Dicky di Cibinong, Senin.

Menurut dia, dalam pemilihan kepala daerah serentak 2018, warga Kabupaten Bogor akan memilih Bupati dan Wakil Bupati Bogor serta Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat untuk periode jabatan 2018-2023.

Untuk itu dalam gelaran pilkada meminta masyarakat untuk tetap kondusif dan tim pemenangan partai politik maupun relawan tidak menghalalkan segala cara agar pasangan calonnya dapat menang.

Pasalnya, bila hal itu terjadi maka akan ada sanksi hukum bila terbukti telah melakukan pelanggaran tersebut. Dan tetunya akan melakukan diskualivikasi (dinyatakan gugur) sebagai pasangan calon pada gelaran Pilkada serentak.

Selain itu, pengamanan juga dilakukan pada 40 kantor kecamatan yang digunakan untuk tempat penyimpanan kotak suara maupun surat suara.

Tetapi pada pilkada tahun ini juga menyebar anggota berpakaian preman untuk mencari data dan melakukan penangkapan bilamana kedapatan tim pemenangan melakukan serangan fajar maupun kampanye hitam.

Ia menambahkan dalam gelaran tersebut 1.200 personel dari seluruh kesatuan diterjunkan untuk melakukan pengamanan intensif yang dilengkapi persenjataan lengkap.

Selain itu, juga menyiagakan kendaraan siaga yang di mana nantinya akan bertugas sebagai antisipasi bila terjadi kerusuhan atas ketidakterimaan pendukung pasangan calon.

"Ini sudah disiapkan jauh-jauh hari sebagai bentuk pengamanan menjelang dan sesudah penghitungan surat suara maupun pengiriman ke gudang Komisi Pemilihan Umum," tuturnya.

Dalam upaya itu anggota kepolisian akan melakukan patroli keliling guna mengantisipasi adanya tindak kriminalitas dan itu diserahkan kepada jajarannya.

AKBP Dicky menjelaskan dalam hal ini meminta masyarakat untuk mampu mengkondisikan lingkungannya dan tidak mudah terpancing isu SARA.

Pewarta: Mayolus Fajar Dwiyanto

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018