Sejak hadirnya BPS Kesehatan pada tahun 2014, melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakannya, telah memberikan kemudahan bagi seluruh kalangan masyarakat di Indonesia untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang mudah, cepat, dan setara.
Kemudahan akses layanan tersebut dibuktikan dengan terciptanya sebuah inovasi yang dikenal dengan aplikasi Mobile JKN. Seiring perkembangan teknologi dan digitalisasi yang pesat, Mobile JKN menjadi instrumen penting dalam meningkatkan aksesbilitas layanan kesehatan bagi para peserta JKN di fasilitas kesehatan (faskes), Kamis (13/02).
“Berkat Mobile JKN, kalau mau berobat ke rumah sakit sudah tidak antre panjang lagi. Karena kita sudah bisa memperkirakan jam berapa nanti kita akan diperiksa oleh dokter. Tidak cuma di rumah sakit tetapi di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) pun sudah menerapkan mekanisme antrean online bagi peserta JKN. Nah, kebetulan saat ini aplikasi saya tiba-tiba tidak bisa diakses makanya saya segera datang kesini biar dibenerin jadi bisa diakses lagi. Untungnya punya Mobile JKN kita bisa cek status kepesertaan kita aktif atau tidak, cek tunggakan, bahkan kalau mau berobat bisa tunjukan kartu elektronik yang ada di aplikasi saja,” ujar Nunung.
Baca juga: Hasim: Terimakasih BPJS kesehatan sudah backup pengobatan penyakit paru-paru anak saya
Nunung (53) yang merupakan peserta JKN pada segmen Pekerja Penerima Upah Badan Usaha (PPU BU) ini ikut membagikan pengalamannya saat memanfaatkan layanan Program JKN ketika di rumah sakit. Ia mengatakan bahwa tidak hanya ia sendiri yang berobat ke rumah sakit menggunakan JKN, namun anak-anak dan suaminya juga ikut mengandalkan Program JKN.
Nunung mengungkapkan bahwa ia dan keluarganya merasa aman dengan perlindungan kesehatan yang diberikan oleh Program JKN. Bagi Nunung tak masalah jika gaji suaminya terpotong setiap bulan untuk iuran JKN dibanding menanggung biaya pengobatan yang mahal.
“Saya bergabung menjadi peserta JKN itu sudah lama dari sejak tahun 2015 sampai sekarang. Saya merasa bersyukur memiliki jaminan kesehatan apalagi bagi saya yang rutin berobat jalan untuk pengobatan diabetes. Setiap bulan pasti harus periksa ke rumah sakit, bahkan sekarang harus rutin suntik insulin.
Baca juga: Program JKN hadir lindungi kesehatan Rani dan keluarga
Kalau tidak ditanggung oleh Program JKN, tabungan saya mungkin habis hanya untuk berobat saja. Anak perempuan saya keduanya juga sempat rawat inap karena Demam Berdarah Dengue (DBD) kurang lebih seminggu di Rumah Sakit Hasanah Graha Afiah dan anak saya yang laki-laki tiga tahun lalu operasi gigi di Rumah Sakit Brimob Kelapa Dua juga memanfaatkan JKN,” cerita Nunung.
Saat memanfaatkan layanan JKN di faskes, Nunung mendapatkan pengalaman yang berkesan karena dilayani dengan baik oleh petugas medis maupun petugas administrasinya. Menurutnya semua proses klaim pengobatan mudah dan tidak bertele-tele dan tidak seperti informasi publik yang beredar. Selain itu, Nunung juga memberikan pujian atas pelayanan administrasi yang cepat, tanggap, dan informatif di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Depok.
Ia pun berharap semoga ke depannya BPJS Kesehatan serta Program JKN-nya semakin sukses dan terus memberikan manfaat bagi masyarakat.
Baca juga: Lilis anggap program JKN merupakan suatu kebutuhan
Selama menggunakan Program JKN ketika berobat ke rumah sakit ataupun klinik pelayanan yang diberikan, alhamdulillah selalu konsisten dan memuaskan. Tidak pernah dipersulit baik dari proses administrasi sampai dengan penebusan farmasinya.
"Kalau mau ke rumah sakit juga asalkan ada indikasi medis dan membutuhkan perawatan lebih lanjut pasti diberikan rujukan. Pelayanan di Kantor BPJS Kesehatan Depok juga bagusnya plus plus, semuanya aman merasa dibantu sekali. Harapan saya sebagai salah satu peserta JKN, semoga Program JKN ini terus memberikan manfaat-manfaat yang luar biasa yang bisa dirasakan oleh orang banyak,” ujar Nunung.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025