Padang (Antaranews Megapolitan) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat telah terjadi enam kali gempa susulan di Mentawai, Sumatera Barat, setelah daerah itu diguncang gempa tektonik berkekuatan 5,9 skala Richter pada Rabu pukul 06.28 WIB.

"Hingga pukul 14.45 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan  sebanyak enam kali dengan kekuatan 5,5 SR hingga 3,4 SR," kata Plt Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono saat dihubungi dari Padang, Rabu.

Ia merinci gempa susulan terjadi pada  pukul 06.46 WIB dengan kekuatan  5,5 SR , pukul 09.07 WIB 5,6 SR, pukul 09.34 WIB 3,5 SR, pukul 13.17 WIB 3,4 SR, pukul 13.59 WIB 5,6 SR, dan  pukul 14.15 WIB 4,1 SR.

Ia menjelaskan pusat  gempa bumi terletak pada koordinat 2,0 Lintang Selatan dan 98,76 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 90 kilometer  arah barat Kota Tua Pejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, pada kedalaman 13 kilometer.

Dengan memperhatikan lokasi  dan kedalaman tampak bahwa gempa bumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal, kata dia.

Ia menyampaikan gempa disebabkan  aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona Megathrust yang merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudra Hindia sebelah barat Sumatra.

Konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempa bumi yang sangat aktif di wilayah Sumatera, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dipicu oleh penyesaran naik, ujarnya.

Menurutnya dampak gempa bumi berdasarkan Peta Tingkat Guncangan  menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di daerah Tua Pejat, Mentawai dengan kekuatan III-IV MMI  dan Padang II MMI.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut dan  hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami, katanya

Kepada masyarakat  ia mengimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Pewarta: Ikhwan Wahyudi

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018