Bogor (Antaranews Megapolitan) - Dewan Ketahanan Nasional menggandeng Institut Pertanian Bogor untuk bersama-sama menyukseskan Program Citarum Harum dan penghijauan kembali kawasan hutan atau reforestasi.

Sinergi antara lembaga negara dan pendidikan tinggi negeri tersebut, ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman Sekjen Wantannas Letjen Doni Monardo dan Rektor IPB Dr Arif Satria di IPB International Convention Center, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat.

"Harapan saya ke IPB itu, supaya bisa membantu semua perguruan tinggi di Indonesia, terutama di bidang-bidang studi yang ada di IPB bisa ke seluruh Indonesia," kata Doni.

Ia mencontohkan Aceh yang dikenal dengan kopinya, sedangkan IPB dengan bidang keilmuannya dapat membantu menempatkan tenaga ahlinya untuk melatih para dosen di salah satu universitas yang ada.

"Membantu mereka supaya semakin banyak ahli-ahli yang lahir di Aceh," katanya.

Doni mencontohkan kopi karena begitu banyak potensinya di Indonesia yang bisa dikembangkan.

Akan tetapi, berdasarkan data yang disampaikan perusahan kopi, seperti Kapal Api dalam setahun mengimpor kopi 600 ribu ton dari berbagai negara, antara lain Vietnam, Amerika Latin seperti Mexico.

Jika harga kopi satu kilogram Rp50 ribu dikalikan 600 ribu ton kopi nominalnya sama dengan Rp3 triliun.

"Kenapa potensi ini tidak kembangkan jadi satu program yang bisa meningkatkan pendapatan petani atau masyarakat, sekaligus bisa menjaga hutan," kata Doni.

Rektor IPB Dr Arif Satria menjelaskan cakupan kerja sama dengan Wantannas cukup luas, tidak hanya menyangkut Citarum dan ketahanan lingkungan.

Kerja sama itu, kata dia, tidak menutup kemungkinan dikembangkan jika ada ide baru dari Sekjen Wantannas untuk bisa berkolaborasi dengan IPB.

"IPB akan `support` penuh inisiasi yang dilakukan Wantannas berkaitan dengan bagaimana membangun ketahanan lingkungan dan ketahanan pangan, sesuai dengan kompetensi IPB," kata Arif.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018