Bogor (Antaranews Megapolitan) - Perkembangan organ reproduksi hewan domba yang tidak normal menjadi permasalahan bagi peternak dalam meningkatkan produksi ternak. Salah satu masalah peternak saat ini yakni anestrus. Anestrus merupakan keadaan pada hewan betina yang tidak menunjukkan gejala estrus dalam jangka waktu yang lama.

Permasalahan anestrus ini mendorong Rizky Diyu Purnama dan Rahmatussyifa, mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Institut Pertanian Bogor (IPB) mencari solusi dengan memanfaatkan daun kenikir. Mereka memanfaatkan daun kenikir untuk memperbaiki hormon reproduksi domba secara alami.

Gagasan ini meraih juara tiga pada lomba nasional “Sociology and Anthropology National Essay Commpetition (SANEC)” di Uniersitas Negeri Semarang, akhir April lalu. Lomba ini mengambil tema “Optimalisasi Peran Pemuda dalam Revitalisasi Kearifan Lokal Berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk Mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) 2030”.

"Secara umum daun kenikir mengandung fitoestrogen dan flavonoid. Kandungan tersebut mampu merangsang pembentukan hormon estrogen dan perbaikan dinding sel epitel ovarium,” terangnya.

Lomba SANEC memberikan kesan tersendiri bagi Rizky. Dari lomba ini Ia bisa bertemu orang-orang hebat dengan pengalaman yang unik-unik. Selain itu, ia merasa semakin bisa mengatur waktu serta belajar bagaimana cara presentasi yang baik.

Rizky berharap, melalui gagasannya ini para peneliti dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai daun kenikir. “Saya berharap pemerintah memberikan  dukungan secara moril dan materil untuk penelitian tentang optimalisasi daun kenikir dalam meningkatkan produktivitas ternak domba. Penting juga  adanya pengembangan produk secara komersial sebagai solusi mengurangi penggunaan antibiotik dan  murah harganya,” tutupnya. (SMH/Zul)

Pewarta: Oleh: Humas IPB/Rizky Diyu

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018