Jakarta (ANTARA) - Staf Khusus (Stafsus) Presiden Juri Ardiantoro menyatakan bahwa isu keretakan hubungan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto merupakan upaya adu domba yang sengaja dirancang untuk mengganggu keberlanjutan pemerintahan.
Juri Ardiantoro melalui keterangannya di Jakarta, Senin, mengatakan spekulasi tersebut hanya akan menciptakan ketidakstabilan dan merusak fokus pada agenda pemerintah yang sedang berlangsung.
"Jika ada upaya mengadu domba dengan nyata-nyata mengatakan hubungan Presiden Joko Widodo dan presiden terpilih saat ini retak adalah upaya mengganggu agenda keberlanjutan pemerintahan,” katanya.
Baca juga: Stafsus Presiden harap pemerintah bantu 3.171 mahasiswa Papua
Baca juga: Stafsus Presiden: Angka kemiskinan ekstrem pada 2022 terendah 20 tahun terakhir
Juri mengatakan adu domba tersebut dirancang dengan merangkai berbagai informasi, peristiwa, dan kejadian yang terjadi belakangan ini, kemudian menyimpulkan dengan nada yakin bahwa telah terjadi keretakan.
Juri menjelaskan bahwa fokus utama Pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini adalah meletakkan pondasi yang kuat untuk memuluskan transisi pemerintahan.
Stafsus Presiden sebut isu keretakan Jokowi-Prabowo upaya adu domba
Senin, 26 Agustus 2024 10:41 WIB