Bogor (Antaranws Megapolitan) - Bagian Humas, Biro Komunikasi, Institut Pertanian Bogor (IPB) berburu ilmu Public Relations (PR) ke London School of Public Relations (LSPR), Jakarta (4/5) dalam ajang Perhumas Coffee Morning With London School of Public Relations yang mengambil tema “PR Zaman Now: Public Relations in The Age of Disruption”.  Selain mengikuti acara coffee morning ini, Humas IPB juga melakukan studi banding pengelolaan komunikasi institusi ke LSPR.

Ketua Perhumas Indonesia, Agung Laksamana, saat menjadi narasumber coffee morning mengatakan, “Saat ini media sudah berubah dimana siapapun bisa menjadi jurnalis. Dunia kerja saat ini semakin kompetitif. Masyarakat ingin berita yang real time.  Perubahan besar terjadi dalam kehidupan masyarakat. Pandangan seseorang terhadap cita-cita dalam hidupnya pun berubah. Dulu ketika ditanya soal cita-cita, seorang anak akan menyebut ingin jadi  astronot atau dokter. Zaman sudah bergeser. Anak kecil sekarang jika ditanya apa cita-citanya, tak segan ia akan menjawab ingin jadi seorang youtuber,” papar penulis buku “Public Relations in The Age of Disruption” ini.

Selain itu, ia menambahkan bahwa di zaman now ini, news bisa muncul meski tidak  mendalam, tidak detail, tidak cover both side dan tidak ada konfirmasi dari narasumber. “Ini menjadi tantangan tersendiri bagi para praktisi public relations, “ tandas Agung.  Di era ini, semua orang bisa menjadi seorang public relations (PR). Persaingan pun menajam terhadap profesi ini.

“Persaingan bukan lagi hanya dengan sesama lulusan komunikasi, tetapi lulusan ekonomi, insinyur dan dokter pun bisa terjun ke profesi sebagai PR, “ papar Agung.

Pembicara lainnya, Prita Kemal Gani selaku Founder & Director LSPR Jakarta, menyampaikan terkait tips dan kiat-kiat menghadapi era disrupsi. Prita menyampaikan peran PR di zaman now yang serba digital.  

“Seorang PR harus dapat merekomendasikan bagaimana instansi tempatnya berkerja bisa lebih efisien. Seorang PR harus memiliki karakter entrepreneur and leadership. Seorang PR harus beretika, banyak bergaul, inovatif dan kreatif, serta memiliki global mindset dan global network. Seorang PR itu harus certified,” tandasnya. (dh/zul)

Pewarta: Oleh: Humas IPB

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018