Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Jawa Barat, mencatat kerugian akibat bencana terhitung sejak bulan Januari hingga April mencapai Rp1,3 miliar.

"Jika dibandingkan dengan tahun lalu di periode yang sama nilai kerugiannya menurun, pada 2017 saat5 itu mencapai Rp2,7 miliar," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi Akhmad Zulkarnain di Sukabumi, Rabu.

Adapun rinciannya, bencana angin puting beliung kerugiannya Rp544 juta, tanah longsor mencapai Rp290 juta dan bencana kebakaran mencapai Rp272 juta, cuaca ekstrem Rp165 juta, gempa bumi Rp36 juta dan banjir mencapai Rp9,5 juta.

Sedangkan dampak kerusakan yang ditimbulkan bencana tersebar di 11 kelurahan yakni Kelurahan Cikole, Cisarua, Gunung Parang, Karangtengah, Karamat, Warudoyong, Tipar, Citamiang, Gedong Panjang, Nanggeleng dan Cibeureum Hilir.

Untuk daerah yang paling besar mengalami kerugiannya adalah Kelurahan Cikole yang mencapai Rp279,2 juta yang diakibatkan 11 pohon tumbang, serta lima rumah rusak, satu masjid rusak, tiga mobil, satu sepeda motor dan satu gerobak rusak.

Sementara untuk bencana yang paling banyak menimbulkan kerusakan adalah angin puting beliung yang mengakibaykan 42 rumah, sat5u masjid, satu kios, tujuh mobil, lima sepeda motor, enam reklame dan tiga gerobak rusak serta 30 pohon tumbang.

"Kota Sukabumi saat ini sudah masuk dalam daerah rawan bencana di Jabar, maka dari itu warga diimbau selalu waspada karena bencana bisa datang kapan saja," tambahnya.

Zulkarnain mengatakan pemkot setempat berupaya menekan nilai kerugian akibat bencana dengan cara meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Serta mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas yang bisa memicu terjadi bencana khususnya banjir, longsor dan kebakaran.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018