Bogor (Antaranews Megapolitan) - Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri menyediakan Warung KTP-e untuk melayani pembuatan KTP-e kepada civitas akademika Kampus IPB Dramaga, Rabu.

Pembukaan Warung KTP-e itu dihadiri Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri Prof Zudan Arif Fakrulloh, didampingi Wakil Rektor bidang Sumber Daya Perencanaan IPB, Prof Agus Purwito, dan pejabat struktural IPB.

Prof Agus Purwito menjelaskan pembukaan Warung KTP-e berawal dari pertanyaan mahasiswa IPB perihal KTP-e yang belum diterima oleh sebagian besar civitas akademika yang dilontarkan kepada Mendagri Tjahjo Kumolo ketika memberikan kuliah umum di IPB pada 2 Mei 2018.

Pada saat itu, lanjutnya, Mendagri berkomitmen akan menuntaskan KTP-e untuk civitas akademika IPB melalui layanan Warung KTP-e dan hal itu terealisasi sekarang.

"IPB itu salah satu perguruan tinggi yang jumlah mahasiswanya banyak, ada 30 ribu dan berasal dari seluruh Indonesia, tersebar dari Aceh sampai Papua," kata Agus.

Agus mengatakan banyak dari mahasiswa IPB tersebut belum memiliki KTP, ada yang belum dicetak, belum direkam, dan jikapun mau mengurus terhalang oleh waktu karena daerah asalnya jauh.

Warung KTP-e ini, lanjutnya, melayani perekaman, pencetakan dan perubahan data kepedudukan untuk seluruh civitas akademika IPB, baik mahasiswa, dosen beserta keluargannya dan pegawai kampus.

"Ternyata responsnya bagus, sampai hari ini sudah ada 2.000 pemohon yang KTP-enya siap cetak hari ini," katanya.

Layanan Warung KTP-e di Kampus IPB berlangsung dua hari yakni Rabu dan Kamis (31/5) buka dari pukul 08.00 sampai 15.00 WIB, khusus melayani mahasiswa, dosen dan pegawai IPB beserta keluarganya.

Menurut Agus, layanan Warung KTP-e dimungkinkan akan berkelanjutan per tiga bulan sekali, atau enam bulan sekali, sesuai persetujuan Dirjen Dukcapil.

Sementara itu, Dirjen Dukcapil Kemendagri, Prof Zudan Arif Fakrulloh mengatakan layanan Warung KTP-e itu menunjukkan antara pemerintah dengan penyelenggara pendidikan bisa berkolaborasi menyelenggarakan pelayanan publik.

Ia mengatakan di era digital saat ini Dukcapil Kemendagri mengubah strategi layanan, yang tadinya menunggu masyarakat datang, kini turun ke masyarakat menjemput bola memberikan layanan.

"Ini tentu saja tidak bisa dilepaskan dari keinginan kita memberikan layanan terbaik bagi seluruh warga masyarakat, utamanya mahasisa di kampus," katanya.

Zudan mendorong agar makin banyak kampus yang mau terbuka dan berkolaborasi dengan Dirjen Dukcapil menyelenggarakan layanan KTP-e sehingga persoalan administrasi kependudukan dapat cepat diselesaikan.

Menurutnya, sebagai kampus besar, IPB dapat menjadi contoh agar kampus-kampus lain membuka layanan seperti yang dilakukan IPB.

"Karena tidak banyak kampus yang terbuka seperti IPB ini, mereka tidak mau capek, karena layanan ini sudah ada di Disdukcapil daerah. Buat KTP di dinas itu biasa, tapi buat di kampus itu luar biasa," kata Zudan.

Layanan Warung KTP-e di Kampus IPB itu juga dalam rangka mendukung Gerakan Indonesia Sadar Administrasi atau GISA.
 

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018