Bogor (Antaranews Megapolitan) - Pelaksanaan Shalat Dzuhur di Masjid Nurul Falah, Komplek Balitro Bumi Menteng Asri (BMA), Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, berlangsung istimewa, karena kedatangan Imam masjid Palestina, Syaikh Abdurrahman Zaky Syahadah, Kamis.

Syaikh Zaky yang berasal dari Kota Gaza, Palestina itu, datang ke Indonesia dalam rangka Safari Ramadhannya. Ini tahun pertamanya berdakwah di Indonesia, setelah tahun lalu di Malaysia.

Dalam dakwahnya, Syaikh Zaky menyampaikan kedatangannya ke Indonesia menyampaikan amanah tentang tanggungjawab umat Muslim di seluruh dunia saat ini terhadap Masjidil Aqsa.

"Masjidil Aqsha adalah sebuah tempat yang diberkahi, disebut dalam Al Quran sebagai masjid yang diberkahi oleh Allah SWT, yang apabila orang shalat di dalamnya, Allah akan menghitung setiap ketaatannya, ibadahnya 500 kali lipat pahalanya dibanding shalat di tempat lain," katanya.

Di dalam Masjidil Aqsa dihadirkan ma`rifat (keutamaan). Bahkan Nabi Muhammad SAW membacakan doa khusus bagi orang yang shalat di Masjidil Aqsa akan diampuni dosa-dosanya seperti bayi yang baru dilahirkan ibunya.

Ia mengatakan lebih lanjut, Masjidil Aqsa salah satu asas pondasi dari kemuliaan kaum Muslimin. Untuk mengetahui kondisi Islam dalam keadaan baik atau tidak dilihat dari kondisi masjid tersebut.

"Karena keutamaan itulah, muslim-muslim di Palestina memperjuangkan diri untuk mempertahankan Masjidil Aqsa dari gangguan orang Yahudi yang ingin menghancurkan masjid, dan mengusir kaum Muslim dari tanah Palestina," katanya.

Perlakuan orang Yahudi, katanya pula, mengunci setiap pintu masjid dan menjaganya. Umat Muslim yang ingin beribadah diusir dan dilarang shalat di dalamnya.

"Inilah yang terjadi setiap hari di sana (Palestina). Orang Yahudi juga menghancurkan masjid-masjid dengan bomnya," kata dia.
 
SAFARI RAMADHAN DI KOTA BOGOR: Imam masjid Palestina, Syaikh Abdurrahman Zaky Syahadah (tengah) saat foto bersama anak-anak jamaah Masjid Nurul Falah, Komplek Balitro Bumi Menteng Asri (BMA), Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. (Megapolitan.Antaranews.Com/Foto: M.Tohamaksun).

Banyak masjid yang dibom oleh Yahudi, termasuk masjid yang dipimpin oleh Syaikh Zaky yang sudah dua kali dihancurkan oleh tentara Zionis Israel.

"Setelah dihancurkan saya bangun lagi, dan sekarang kembali dihancurkan lagi," katanya.

Di Gaza, lanjutnya, orang Palestina dihalangi untuk mendapatkan makanan, mereka dipenjara dalam penjara terbesar di dunia.

Umat Islam Palestina harus menyaksikan saudaranya, kerabatnya, anaknya, meninggal di hadapannya karena tidak mendapatkan obat.

Pemerintahan Israel melarang masuk obat ke Gaza, ratusan orang meninggal karena tidak mendapatkan obat-obatan.

Pada bulan Ramadhan, siang hari masyarakat Palestina berpuasa, malam hari saat azan Magrib tiba, mereka tidak memiliki makanan untuk berbuka.

"Kisah ini bukan khayalan, bukan fiksi tapi terjadi setiap hari, saya menyaksikannya," katanya menegaskan.

Kedatangannya ke Indonesia untuk menyampaikan gambaran kehidupan masyarakat Palestina yang begitu mebyedihkan, pedihnya kehidupan di Gaza.

Menyedihkan lagi, rakyat Palestina dalam sehari hanya bisa menikmati listrik selama dua jam. Aliran listrik diputus oleh tentara Israel.

"Di Ramadhan ini mereka saum dalam keadaan gelap gulita, mereka shalat Isya dan Tarawih dalam keadaan gelap, tanpa pendingin udara, cuaca panas," katanya.
 

60 orang meninggal dunia dan 200 lainnya terluka

Syaikh Zaky yang juga Anggota Ikatan Ulama Palestina, dan perwakilan Lembaga Ulama Palestina di Gaziantep Turky ini menyebutkan, tidak ada orang yang mau hidup seperti anak-anak di Palestina. Kehidupan yang menyedihkan itu telah berlangsung selama puluhan dan belasan tahun sampai sekarang.

"Mereka hidup dalam kondisi ini hanya karena membela Masjidil Aqsa. Karena mereka berkata kepada Amerika dan Yahudi tidak akan pernah keluar dari Palestina, makanya mereka diperlakukan begitu, diusir dan dipenjara," katanya lagi.

Setiap minggu, ada banyak rakyat Palestina bergugurannya. Minggu lalu sebelum Ramadhan, tepatnya hari Jumat, sebanyak 60 orang meninggal dunia dan 200 lainnya terluka. Mereka yang meninggal dunia syuhada, peristiwa itu terjadi dalam waktu satu hari saja.

Syaikh Zaky menambahkan, pembelaan yang dilakukan rakyat Palestina bukan untuk mereka saja. Tapi untuk seluruh umat Muslim di dunia, karena Masjidil Aqsa adalah hak semua umat Islam di dunia, termasuk Indonesia.

"Karena Masjidil Aqsa bukanlah milik rakyat Palestina saja, tetapi hak seluruh umat Muslim di dunia," katanya Syaikh Zaky. (ANT/BPJ).

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018