Karawang, 22/1 (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf memberi bantuan Rp50 juta kepada para korban banjir yang rumahnya rusak diterjang derasnya arus air di wilayah Batujaya, Kabupaten Karawang, akibat jebolnya sungai Citarum.
"Kami akan memberi bantuan Rp50 juta kepada para korban yang rumahnya rusak dalam peristiwa banjir di Desa Telukbango, Kecamatan Batujaya tersebut," kata dia, disela pemantauan lokasi banjir dan perbaikan tanggul sungai Citarum, di wilayah Batujaya, Karawang, Senin.
Dikatakannya, bantuan senilai Rp50 juta yang akan diberikan itu diharapkan agar digunakan untuk pembangunan rumah sementara bagi korban banjir yang rumahnya rusak parah akibat diterjang derasnya air sungai Citarum setelah tanggul sungai itu jebol pada Sabtu (19/1).
Rumah sementara untuk para korban banjir yang rumahnya rusak itu bisa dibangun dengan menggunakan kayu bambu. Alokasi biaya pembangunan yang dibutuhkan untuk satu rumah sementara itu mencapai Ro25 juta. Setiap satu rumah diprediksi mampu menampung 8-10 KK.
"Itu hanya bantuan seadanya dari kami, dan bentuk partisipasi kami atas bencana yang dialami para korban banjir Batujaya. Dalam waktu singkat, akan salurkan bantuan itu," kata Dede Yusuf.
Sementara itu, sekitar 30 unit rumah di Desa Telukbango, Kecamatan Batujaya, rusak akibat diterjang arus air saat banjir yang disebabkan jebolnya tanggul sungai Citarum di wilayah tersebut.
"Sesuai dengan pendataan sementara, rumah-rumah yang rusak itu ada 30 unit, berada di Dusun Kramat Jaya dan Dusun Tengah II, Desa Telukbango," kata Salim, seorang staf pemerintah desa setempat, di Karawang, Senin.
Dikatakannya, arus air saat tanggul sungai Citarum jebol pada Sabtu (19/1) cukup deras. Sehingga merusak 30 unit rumah yang berdekatan dengan tanggul sungai tersebut.
Dari 30 unit rumah yang rusak itu, kata dia, sebanyak 14 unit rumah diantaranya ambruk, dan 16 unit rumah lainnya mengalami kerusakan ringan dan sedang.
Menurut dia, warga korban banjir yang rumahnya ambruk setelah dihempas arus air akibat tanggul sungai Citarum yang jebol kini membutuhkan bantuan, sebagai tempat tinggal sementara.
Ali Khumaini
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013
"Kami akan memberi bantuan Rp50 juta kepada para korban yang rumahnya rusak dalam peristiwa banjir di Desa Telukbango, Kecamatan Batujaya tersebut," kata dia, disela pemantauan lokasi banjir dan perbaikan tanggul sungai Citarum, di wilayah Batujaya, Karawang, Senin.
Dikatakannya, bantuan senilai Rp50 juta yang akan diberikan itu diharapkan agar digunakan untuk pembangunan rumah sementara bagi korban banjir yang rumahnya rusak parah akibat diterjang derasnya air sungai Citarum setelah tanggul sungai itu jebol pada Sabtu (19/1).
Rumah sementara untuk para korban banjir yang rumahnya rusak itu bisa dibangun dengan menggunakan kayu bambu. Alokasi biaya pembangunan yang dibutuhkan untuk satu rumah sementara itu mencapai Ro25 juta. Setiap satu rumah diprediksi mampu menampung 8-10 KK.
"Itu hanya bantuan seadanya dari kami, dan bentuk partisipasi kami atas bencana yang dialami para korban banjir Batujaya. Dalam waktu singkat, akan salurkan bantuan itu," kata Dede Yusuf.
Sementara itu, sekitar 30 unit rumah di Desa Telukbango, Kecamatan Batujaya, rusak akibat diterjang arus air saat banjir yang disebabkan jebolnya tanggul sungai Citarum di wilayah tersebut.
"Sesuai dengan pendataan sementara, rumah-rumah yang rusak itu ada 30 unit, berada di Dusun Kramat Jaya dan Dusun Tengah II, Desa Telukbango," kata Salim, seorang staf pemerintah desa setempat, di Karawang, Senin.
Dikatakannya, arus air saat tanggul sungai Citarum jebol pada Sabtu (19/1) cukup deras. Sehingga merusak 30 unit rumah yang berdekatan dengan tanggul sungai tersebut.
Dari 30 unit rumah yang rusak itu, kata dia, sebanyak 14 unit rumah diantaranya ambruk, dan 16 unit rumah lainnya mengalami kerusakan ringan dan sedang.
Menurut dia, warga korban banjir yang rumahnya ambruk setelah dihempas arus air akibat tanggul sungai Citarum yang jebol kini membutuhkan bantuan, sebagai tempat tinggal sementara.
Ali Khumaini
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013