Bogor (Antaranews Megapolitan) - Hari jadi Kebun Raya Bogor-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ke-201 yang jatuh pada 18 Mei dimeriahkan dengan pameran seni Botani bertajuk "Ragam Flora Indonesia".
Pelaksana tugas (Plt) Kepala LIPI Prof Bambang Subiyanto di Bogor, Jumat mengatakan Pameran Ragam Flora Indonesia merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka diseminasi perkebunrayaan dan memperingati HUT Kebun Raya Bogor ke-201.
"Pameran Ragam Flora Indonesia adalah hasil kerja sama PKT Kebun Raya-LIPI dan Indonesian Society of Botanical Artists (IDSBA)," katanya.
Pameran ini bertujuan untuk menggungah kesadaran dan apresiasi masyarakat atas kekayaan flora Indonesia.
Kegiatan pameran berlangsung selama tiga hari dari tanggal 18 sampai 20 Mei 2018 bertempat di Gedung Samida Kebun Raya Bogor (KRB).
"Penyelenggaraan Pameran Ragam Flora Indonesia bertepatan dengan peringatan `Worldwide Day of Botanical Artists" yang digelar serentak di 25 negara di dunia," kata Bambang.
Menurutnya, kegiatan pameran selamat dengan tema HUT 201 Kebun Raya Bogor tahun ini yakni `conservation, science and art in heritage`.
Ia mengatakan, tema tersebut menggambarkan peran penting KRB LIPI bagaimana mengaitkan pentingnya konservasi dan sains dengan seni.
"Ketika konservasi, sains dan seni dipadukan, dalam satu kawasan cagar budaya (heritage) inilah yang disebut Kebun Raya.
Ilmu Pengetahuan saja belum cukup untuk menjadikan seorang manusia yang utuh.
"Ilmu pengetahuan harus diimbangi dengan seni," katanya.
Ia mengatakan, kajian ilmu botani sudah mempunyai pasangannya, yakni seni Botani. Seni Botani dan ilustrasi botani berkaitan erat satu dengan yang lainnya terutama mendiskripsikan spesies baru.
Oleh karena itu, lanjutnya, pameran Ragam Flora Indonesia menjadi agenda penting karena kekayaan flora nusantara yang belum termanfaatkan, dan belum diketahui masyarakat dapat diseminasikan kepada masyarakat luas dalam bentuk seni botani.
"Melihat asli floranya di Kebun Raya, melihat replika-replika dua dimananya di pameran ini," kata Bambang.
Acara lain yang diselenggarakan dalam rangka HUT KRB ke-201 yakni workshop manajemen perkebunrayaan 2018, dan penandatanganan nota Kesepahaman antara LIPI dan beberapa pemerintah daerah.
Juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara PKR Kebun Raya-LIPI dengan beberapa dinas terkait program pembangunan kebun raya daerah.
Selain itu Kebun Raya Bogor telah meluncurkan film tentang Perkebunrayaan berjudul "Mata Rajawali Membingkai Mozaik Kebun Raya Indonesia", lalu buku Flora Anemokori Hijaukan Bumi karya peneliti Kebun Raya Bogor, serta peluncuran Taman Akuatik yang dapat mendukung pendidikan lingkungan di Kebun Raya Bogor.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Pelaksana tugas (Plt) Kepala LIPI Prof Bambang Subiyanto di Bogor, Jumat mengatakan Pameran Ragam Flora Indonesia merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka diseminasi perkebunrayaan dan memperingati HUT Kebun Raya Bogor ke-201.
"Pameran Ragam Flora Indonesia adalah hasil kerja sama PKT Kebun Raya-LIPI dan Indonesian Society of Botanical Artists (IDSBA)," katanya.
Pameran ini bertujuan untuk menggungah kesadaran dan apresiasi masyarakat atas kekayaan flora Indonesia.
Kegiatan pameran berlangsung selama tiga hari dari tanggal 18 sampai 20 Mei 2018 bertempat di Gedung Samida Kebun Raya Bogor (KRB).
"Penyelenggaraan Pameran Ragam Flora Indonesia bertepatan dengan peringatan `Worldwide Day of Botanical Artists" yang digelar serentak di 25 negara di dunia," kata Bambang.
Menurutnya, kegiatan pameran selamat dengan tema HUT 201 Kebun Raya Bogor tahun ini yakni `conservation, science and art in heritage`.
Ia mengatakan, tema tersebut menggambarkan peran penting KRB LIPI bagaimana mengaitkan pentingnya konservasi dan sains dengan seni.
"Ketika konservasi, sains dan seni dipadukan, dalam satu kawasan cagar budaya (heritage) inilah yang disebut Kebun Raya.
Ilmu Pengetahuan saja belum cukup untuk menjadikan seorang manusia yang utuh.
"Ilmu pengetahuan harus diimbangi dengan seni," katanya.
Ia mengatakan, kajian ilmu botani sudah mempunyai pasangannya, yakni seni Botani. Seni Botani dan ilustrasi botani berkaitan erat satu dengan yang lainnya terutama mendiskripsikan spesies baru.
Oleh karena itu, lanjutnya, pameran Ragam Flora Indonesia menjadi agenda penting karena kekayaan flora nusantara yang belum termanfaatkan, dan belum diketahui masyarakat dapat diseminasikan kepada masyarakat luas dalam bentuk seni botani.
"Melihat asli floranya di Kebun Raya, melihat replika-replika dua dimananya di pameran ini," kata Bambang.
Acara lain yang diselenggarakan dalam rangka HUT KRB ke-201 yakni workshop manajemen perkebunrayaan 2018, dan penandatanganan nota Kesepahaman antara LIPI dan beberapa pemerintah daerah.
Juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara PKR Kebun Raya-LIPI dengan beberapa dinas terkait program pembangunan kebun raya daerah.
Selain itu Kebun Raya Bogor telah meluncurkan film tentang Perkebunrayaan berjudul "Mata Rajawali Membingkai Mozaik Kebun Raya Indonesia", lalu buku Flora Anemokori Hijaukan Bumi karya peneliti Kebun Raya Bogor, serta peluncuran Taman Akuatik yang dapat mendukung pendidikan lingkungan di Kebun Raya Bogor.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018