Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Tim gabungan dari Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan Taman Safari Indonesia mengevakuasi macan tutul dari permukiman warga.
"Untuk mengevakuasi macan tutul Jawa yang bersembunyi di permukiman warga di Desa Perbawati, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi kami harus membiusnya terlebih dahulu khawatir berontak," kata dokter hewan Taman Safari Indonesia Bongot Huaso Mulia di Sukabumi, Kamis.
Menurut dia, predator bernama latin Phantera Pardus Melas itu usianya diperkirakan masih sekitar satu tahun atau belum dewasa. Dilihat dari jumlah gigi dan panjang badan yang hanya 90 centimeter (cm) macan ini masih muda atau anak.
Pihaknya juga masih menunggu macan tutul ini sadarkan diri setelah menjalani pembiuasan sehingga untuk sementara disimpan dahulu di kandang transit yang nantinya setelah pengaruh obat biusnya hilang dipindah ke kandang yang lebih besar.
Kondisinya pun saat ini cukup lemah walaupun sudah memakan dua ekor ayam milik warga. Setelah sadar akan diberikan makan dan minum dahulu untuk mengembalikan tenaganya.
"Kami belum berencana melepasliarkan kembali anak macan tutul ini, karena kondisi kesehatannya kurang fit maka dari perlu adanya pemantauan dari tim khusus hingga benar-benar sehat," tambahnya.
Sementara, dokter hewan Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga (PPSC) Wahyu Hananto dokter mengatakan ada beberapa penyebab macan tutul ini turun gunung seperti kekurangan makanan di habitatnya atau bisa juga tengah berlatih berburu sehingga tersasar sampai permukiman warga.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Untuk mengevakuasi macan tutul Jawa yang bersembunyi di permukiman warga di Desa Perbawati, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi kami harus membiusnya terlebih dahulu khawatir berontak," kata dokter hewan Taman Safari Indonesia Bongot Huaso Mulia di Sukabumi, Kamis.
Menurut dia, predator bernama latin Phantera Pardus Melas itu usianya diperkirakan masih sekitar satu tahun atau belum dewasa. Dilihat dari jumlah gigi dan panjang badan yang hanya 90 centimeter (cm) macan ini masih muda atau anak.
Pihaknya juga masih menunggu macan tutul ini sadarkan diri setelah menjalani pembiuasan sehingga untuk sementara disimpan dahulu di kandang transit yang nantinya setelah pengaruh obat biusnya hilang dipindah ke kandang yang lebih besar.
Kondisinya pun saat ini cukup lemah walaupun sudah memakan dua ekor ayam milik warga. Setelah sadar akan diberikan makan dan minum dahulu untuk mengembalikan tenaganya.
"Kami belum berencana melepasliarkan kembali anak macan tutul ini, karena kondisi kesehatannya kurang fit maka dari perlu adanya pemantauan dari tim khusus hingga benar-benar sehat," tambahnya.
Sementara, dokter hewan Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga (PPSC) Wahyu Hananto dokter mengatakan ada beberapa penyebab macan tutul ini turun gunung seperti kekurangan makanan di habitatnya atau bisa juga tengah berlatih berburu sehingga tersasar sampai permukiman warga.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018