Karawang (Antaranews Megapolitan) - Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyatakan sebagian besar petani di daerahnya belum terbiasa menggunakan pupuk organik.
"Sampai saat ini masih sedikit petani yang menggunakan pupuk organik," kata Kepala Dinas Pertanian setempat Hanafi, kepada Antara, di Karawang, Rabu.
Ia menyarankan agar para petani mulai beralih ke penggunaan pupuk organik untuk mengembalikan kesuburan lahan areal persawahan di Karawang.
Dikatakannya, saat ini telah digulirkan gerakan Luas Tambah Tanam di Karawang dengan tujuan meningkatkan produktivitas padi, seperti yang telah dicanangkan Kementerian Pertanian.
Melalui gerakan itu terjadi percepatan tanam. Jadi setelah panen, petani tidak menunggu waktu lama untuk menanam kembali. Maksimal satu pekan setelah panen, mereka langsung menanam kembali.
Ia mengaku khawatir gerakan tersebut berdampak terhadap menurunnya kesuburan lahan areal persawahan. Karena itu pihaknya mengimbau agar petani menggunakan pupuk organik.
"Penggunaan pupuk organik bisa mengembalikan keseuburan lahan. Jadi itu harus dilakukan petani," kata dia.
Sementara itu, Karawang yang memiliki luas areal sawah 97 ribu hektare tidak bisa melakukan pencetakan sawah baru untuk meningkatkan produksi padi.
Pencetakan areal sawah baru tidak mungkin dilakukan di Karawang, karena keterbatasan lahan. Sehingga, untuk untuk menggenjot produksi padi, Dinas Pertanian Karawang mengoptimalkan gerakan Luas Tambah Tanam.
Melalui gerakan itu diharapkan akan terjadi peningkatan produksi menyusul adanya percepatan tanam padi melalui gerakan Luas Tambah Tanam tersebut.
"Luas areal sawah di Karawang sekitar 97 ribu hektare, tetapi kita bisa menanam padi di areal sawah seluas ratusan hektare," katanya.
Melalui gerakan Luas Tambah Tanam, pada tahun lalu saja Karawang mampu menamam tanaman padi di atas lahan seluas 114 hektare. Itu terjadi karena di beberapa titik areal sawah sekitar Karawang dilakukan percepatan masa tanam.
"Jadi melalui gerakan Luas Tambah Tanam, setelah panen petani tidak menunggu waktu lama untuk menanam kembali. Maksimal satu pekan, mereka langsung menanam kembali," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Sampai saat ini masih sedikit petani yang menggunakan pupuk organik," kata Kepala Dinas Pertanian setempat Hanafi, kepada Antara, di Karawang, Rabu.
Ia menyarankan agar para petani mulai beralih ke penggunaan pupuk organik untuk mengembalikan kesuburan lahan areal persawahan di Karawang.
Dikatakannya, saat ini telah digulirkan gerakan Luas Tambah Tanam di Karawang dengan tujuan meningkatkan produktivitas padi, seperti yang telah dicanangkan Kementerian Pertanian.
Melalui gerakan itu terjadi percepatan tanam. Jadi setelah panen, petani tidak menunggu waktu lama untuk menanam kembali. Maksimal satu pekan setelah panen, mereka langsung menanam kembali.
Ia mengaku khawatir gerakan tersebut berdampak terhadap menurunnya kesuburan lahan areal persawahan. Karena itu pihaknya mengimbau agar petani menggunakan pupuk organik.
"Penggunaan pupuk organik bisa mengembalikan keseuburan lahan. Jadi itu harus dilakukan petani," kata dia.
Sementara itu, Karawang yang memiliki luas areal sawah 97 ribu hektare tidak bisa melakukan pencetakan sawah baru untuk meningkatkan produksi padi.
Pencetakan areal sawah baru tidak mungkin dilakukan di Karawang, karena keterbatasan lahan. Sehingga, untuk untuk menggenjot produksi padi, Dinas Pertanian Karawang mengoptimalkan gerakan Luas Tambah Tanam.
Melalui gerakan itu diharapkan akan terjadi peningkatan produksi menyusul adanya percepatan tanam padi melalui gerakan Luas Tambah Tanam tersebut.
"Luas areal sawah di Karawang sekitar 97 ribu hektare, tetapi kita bisa menanam padi di areal sawah seluas ratusan hektare," katanya.
Melalui gerakan Luas Tambah Tanam, pada tahun lalu saja Karawang mampu menamam tanaman padi di atas lahan seluas 114 hektare. Itu terjadi karena di beberapa titik areal sawah sekitar Karawang dilakukan percepatan masa tanam.
"Jadi melalui gerakan Luas Tambah Tanam, setelah panen petani tidak menunggu waktu lama untuk menanam kembali. Maksimal satu pekan, mereka langsung menanam kembali," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018