Cikarang, Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Sebanyak 2.000 anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terdata untuk pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA).
"Untuk SMP belum tersentuh tahun ini. Karena SD saja belum semua bisa melakukan foto. Ini saja baru anak yang sekolah di SD negeri saja, untuk swasta belum," kata Kabid Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan pada Disdukcapil Kabupaten Bekasi Robert Suwandi di Cikarang, Jumat.
Robert mengatakan KIA merupakan program pemerintah pusat yang diperuntukkan bagi anak usia 0 sampai 17 tahun.
"Secara umum tujuannya untuk mengetahui keseluruhan jumlah anak se-Indonesia," katanya.
KIA berbeda dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) selain usia penerima kartu, blanko nya pun berbeda di tambah lagi pada KIA tidak terdapat chip.
Meski di Kabupaten dan Kota lain sudah ada yang mulai mencetak KIA pihaknya di tahun ini baru sebatas pengumpulan foto saja.
Dari total 23 Kecamatan di wilayah setempat, 15 Kecamatan di antaranya telah mengumpulkan foto untuk KIA.
"Dari ribuan foto yang sudah terkumpul, paling banyak Kecamatan Tambelang sebanyak 368 anak," katanya.
Disdukcapil Kabupaten Bekasi menargetkan sebanyak 5.000 sampai 10.000 anak terdata KIA di 2018 hasil kerja sama dengan Dinas Pendidikan setempat.
"KIA ini tidak dipungut biaya alias gratis. Untuk pencetakan KIA langsung ke Disdukcapil. Agar tidak membludak, rencananya kami akan menyarankan pihak guru atau orang tua yang mengurusnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Untuk SMP belum tersentuh tahun ini. Karena SD saja belum semua bisa melakukan foto. Ini saja baru anak yang sekolah di SD negeri saja, untuk swasta belum," kata Kabid Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan pada Disdukcapil Kabupaten Bekasi Robert Suwandi di Cikarang, Jumat.
Robert mengatakan KIA merupakan program pemerintah pusat yang diperuntukkan bagi anak usia 0 sampai 17 tahun.
"Secara umum tujuannya untuk mengetahui keseluruhan jumlah anak se-Indonesia," katanya.
KIA berbeda dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) selain usia penerima kartu, blanko nya pun berbeda di tambah lagi pada KIA tidak terdapat chip.
Meski di Kabupaten dan Kota lain sudah ada yang mulai mencetak KIA pihaknya di tahun ini baru sebatas pengumpulan foto saja.
Dari total 23 Kecamatan di wilayah setempat, 15 Kecamatan di antaranya telah mengumpulkan foto untuk KIA.
"Dari ribuan foto yang sudah terkumpul, paling banyak Kecamatan Tambelang sebanyak 368 anak," katanya.
Disdukcapil Kabupaten Bekasi menargetkan sebanyak 5.000 sampai 10.000 anak terdata KIA di 2018 hasil kerja sama dengan Dinas Pendidikan setempat.
"KIA ini tidak dipungut biaya alias gratis. Untuk pencetakan KIA langsung ke Disdukcapil. Agar tidak membludak, rencananya kami akan menyarankan pihak guru atau orang tua yang mengurusnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018