Bogor (Antaranews Megapolitan) - Peringatan Hari Bumi secara internasional ditetapkan setiap tanggal 22 April. Peringatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap kerusakan sumberdaya alam yang makin marak. Berbagai aksi kreatif dilakukan untuk memperingati hari bumi. Seperti yang dilakukan oleh mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang melakukan kampanye hijau dengan membagikan bibit, menanam pohon dan membagikan kertas stiker kepada warga sekitar kampus.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia (BEM FEMA-IPB) bersama dengan Duta Lingkungan IPB. Lokasi kegiatan dilakukan di sekitar wilayah kampus. Setelah berkeliling kampus untuk kampanye dan membagikan bibit, peringatan hari bumi ini diakhiri dengan penanaman pohon di sekitar kampus IPB.

“Hari minggu biasanya kampus IPB dipadati oleh ribuan pengunjung yang mayoritas warga lingkar kampus. Warga biasanya melakukan aktivitas olahraga seperti joging, panahan dan aerobik. Bertepatan dengan momen Hari Bumi ratusan warga yang sedang melaksanakan aktivitas olahraga kami ajak untuk memperingati Hari Bumi dengan pembagian bibit dan penanaman pohon,” ujar Ketua BEM Fakultas Ekologi Manusia, Fendy Suryadana.

Pembagian bibit dilakukan dari pagi hingga siang. Bibit yang dibagikan adalah hasil kerjasama dengan Pusat Persemaian Dramaga IPB. Sebagian besar adalah tanaman kayu dan buah seperti bibit akasia, mahoni, sukun, rambutan, matoa, mangga, durian, jeruk dan lainya.

Menurut Fendy, melalui kegiatan ini diharapkan tumbuh kesadaran bagi mahasiswa dan masyarakat untuk menjaga bumi dan lingkungan. Ruang hijau saat ini terus berkurang karena digantikan dengan pemukiman warga. Di sekitar kampus IPB sendiri lahan-lahan yang dulunya merupakan daerah hijau digantikan dengan bangunan-bangunan kontrakan mahasiswa.

“Perlu adanya upaya untuk menjaga area hijau ini. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan membiasakan menanam pohon. Selain manfaat buah dan kayunya, pohon yang ditanam juga berfungsi sebagai daerah resapan air dan alat kontrol polusi. Selain itu, sudah menjadi rahasia umum bahwa Bogor menjadi daerah yang memiliki tingkat kemacetan paling tinggi di dunia. Oleh karena itu pohon merupakan solusi untuk meminimalisir polusi udara,” tambahnya.

Melalui Hari Bumi ini BEM FEMA IPB ingin membiasakan mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus untuk menanam pohon serta menjaga lingkungan. IPB sendiri mempunyai komitmen untuk menjaga lingkungan. Salah satunya adalah dengan memilih Duta Lingkungan baik di tingkat fakultas maupun di tingkat IPB. Duta-duta inilah yang menjadi ujung tombak dalam mengajak dan mencerdaskan masyarakat untuk selalu peka terhadap permasalahan lingkungan.

“Momen hari ini adalah salah satu aksi nyata kami adalah dengan aksi bersama membersihkan setu, menanam pohon, dan sosialisasi ke desa-desa lingkar kampus,” ungkap Ramdani, salah satu Duta Lingkungan IPB yang ikut pada kegiatan Hari Bumi ini.

Kegiatan menjaga lingkungan oleh mahasiswa akan terus berlanjut. Salah satu organisasi mahasiswa IPB mulai membentuk bank sampah di desa binaanya masing-masing. Tercatat selama dua tahun terakhir, BEM KM IPB sudah membentuk setidaknya delapan bank sampah di desa binaanya masing-masing.

Selain itu inovasi alat pengelolaan limbah dan media-media kreatif untuk pendidikan di bidang lingkungan juga banyak dibuat oleh mahasiswa IPB. Bukan hanya itu kalangan dosen juga banyak melakukan advokasi dan pendampingan untuk permasalahan lingkungan, hingga di level nasional.

“Semangat kami dalam menjaga lingkungan akan terus berlanjut. Selain peringatan Hari Bumi, kami juga mengadakan seminar dan expo lingkungan. Kegiatan kreatif seperti daur ulang sampah menjadi baju, teknologi tepat guna pengolahan limbah, dan lomba karya tulis bertema pelestarian lingkungan menjadi agenda rutin tahunan kami. Desa binaan kami juga sudah menginisiasi bank sampah sejak tahun 2016, dan saat ini kami ingin terus memperluas cakupannya,” ujar Fendy. (Novan/Zul).

Pewarta: Oleh: Humas IPB

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018