Cikarang, Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Dunia pendidikan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dinilai harus lebih ditingkatkan mengingat partisipasi pendidikan yang rendah, ujar Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah setempat Fatma Hanum.

"Angka partisipasi pendidikan harus didorong agar generasi muda tidak berhenti sampai bangku Sekolah Menengah Pertama, namun menyandang predikat sarjana," katanya di Cikarang, Rabu.

Berdasarkan hasil analisis, angka partisipasi pendidikan di Kabupaten Bekasi terbilang rendah. Tidak sedikit siswa menyelesaikan pendidikan hanya sebatas tingkat SMP.

"Tingkat partisipasi pendidikan Kabupaten Bekasi masih berada di tingkat Sekolah Menengah Atas, baiknya memang hingga perguruan tinggi," katanya.

Namun angka tersebut terbilang sudah mengalami peningkatan meski harus terus didorong. "Karena pada dasarnya kalau pendidikan siswa-siswi di Kabupaten Bekasi hanya sampai SMP kelas IX, banyak yang belum lulus SMA," katanya.

Menurut dia, tingkat partisipasi pendidikan didasari faktor kesadaran dan kemauan bersekolah yang harus terus dibina.

"Bicara angka partisipasi berarti kita bicara soal kesadaran kependidikan. Di Kabupaten Bekasi masih dalam tahap bergerak maju kalau dibandingkan masa yang dulu," katanya.

Sekarang sudah banyak kemajuannya, kesadaran sudah mulai tumbuh, namun belum sampai perguruan tinggi. "Penyebabnya banyak, paling utama budaya yang ada untuk sampai perguruan tinggi," kata dia.

Pendidikan menjadi hal yang paling dibutuhkan saat ini terlebih Kabupaten Bekasi merupakan kawasan industri yang kental dengan persaingan, perlu peningkatan kapasitas agar generasi muda mampu bersaing.

"Perlu diperhatikan, persaingan ini bukan hanya sebatas antardaerah namun juga antarnegara. Kita harus mampu bersaing dengan orang dari negara lain," katanya.

Dengan pendidikan, kata dia, tentu mimpi besarnya bagaimana menjadikan masyarakat Kabupaten Bekasi menjadi tuan di daerahnya sendiri.

Wujud nyata meningkatkan partisipasi pendidikan, yakni dengan pemenuhan sarana pendidikan yang saat ini terus didorong.

"Terkait bangku, gedung sekolah, ruang belajar ini yang terus ditingkatkan. Karena ini yang menjadi kebutuhan dasar yang harus terlebih dahulu dipahami," katanya.

Selain itu, Komisi IV membuka wacana penyelenggaraan beasiswa perguruan tinggi bagi siswa yang berprestasi sebagai bagian dari investasi pembangunan jangka panjang di Kabupaten Bekasi.

"Kami mendorong sekali dengan adanya beasiswa jenjang perguruan tinggi. Beberapa waktu lalu kita (Komisi IV) berkunjung ke Belitung, daerah yang sederhana tapi mereka punya konsep peningkatan sumber daya manusia yang luar biasa. Belitung menyediakan bea siswa sampai perguruan tinggi. Kami belum punya itu dan harus menjadi konsep ke depan," kata dia.

Untuk mewujudkan hal tersebut Komisi IV bakal mendorong Rancangan Peraturan Daerah tentang Pendidikan yang di dalamnya tertuang konsep pendidikan dalam beberapa waktu ke depan.

"Melalui Raperda Pendidikan itu akan diketahui konsep pendidikan di Kabupaten Bekasi harusnya seperti apa, ada panduannya," katanya.

Pada 2016 lalu naskah akademik telah dibuat namun hingga kini tak kunjung dibahas. "Segala aspirasi terkait pendidikan akan kami tampung untuk menyempurnakan aturan tersebut," katanya.

Pewarta: Mayolus Fajar D dan Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018