Bogor (Antaranews Megapolitan) - Dinas Perhubungan bersama Satlantas Polresta Bogor Kota, menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan di perlintasan Jl RE Martadinata.

"Rekayasa lalu lintas kita lakukan pada jam-jam sibuk di pagi dan sore hari," kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Bogor, Theofilo Patrocinio kepada Antara, Selasa.

Theo mengatakan kondisi lalu lintas di Jl RE Martadinata sudah semakin padat dan kerap terjadi kemacetan. Dalam rangka mengatasi kemacetan tersebut Kadishub, Kasat Lantas Polresta Bogor, dan aparat wilayah setempat melakukan peninjauan di perlintasan rel kereta RE Martadinata.

Menurutnya ada beberapa faktor penyebab kepadatan tersebut, di antaranya selain volume kendaraan yang melintasi jalur tersebut cukup tinggi, dibarengi juga dengan pegerakan kereta yang hampir setiap dua menit sekali.

"Selain itu prilaku berkendaraan masyarakat kita yang belum tertib berlalu lintas," katanya.

Terutama pengendara sepeda motor yang kerap membuat membuat lambungan sehingga seluruh badan jalan terisi di kedua arah.

Kondisi ini membuat kendaraan roda empat sulit bergerak, sehingga menimbulkan antrian panjang untuk melintasi rel kereta.

Upaya yang dilakukan Dishub dan Satlantas Polresta Bogor yakni menambah jumlah pembatasan jalan yang bertujuan mencegah manuver sepeda motor ke kanan jalan.

Selanjutnya memberlakukan rekayasan arus lalu lintas terutama di pertigaan Abesin dengan cara kendaraan yang keluar dari Abesin tidak diperbolehkan berbelok ke kanan, tetapi langsung ke kiri arah rel.

Begitu juga untuk pertigaan yang ada di sisi kanan kanan RE Martadinata dari arah Air Mancur, kendaraan tidak dibolehkan ke arah rel tetapi berbelok ke kiri mengarah ke Air Mancur.

Rekayasa lalu lintas ini akan dilakukan pagi hari dari jam 06.00 sampai 08.00 WIB, dan sore dari pukul 17.00 sampai 19.00 WIB. Akan ditempatkan petugas pada jam-jam tertentu.

"Tujuannya menghindari konflik lalu lintas," kata Theo.

Rekayasa lalu lintas ini juga bagian dari persiapan untuk pembangunan jalan layang di perlintasan RE Martadinata.

Menurutnya, pembangunan jalan layang (fly over) perlintasan Martadinata masih dalam proses penambahan pembebasan lahan. Rencananya pembangunan fisik akan dilakukan antara bulan Juni dan Juli 2018.

"PUPR saat ini sedang mengajukan tambahan pembebasan lahan, setelah selesai pembangunan fisik direncanakan bulan Juni atau Juli 2018 ini," kata Theo.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018