Bogor (Antaranews Megapolitan) - Dalam rangka memperingati Hari Kartini, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) membantu pemberdayaan perempuan di Kampung Cangkrang, Desa Cikarawang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan menggelar talkshow bertema "Kartini di Era Millenial", Sabtu.

Talkshow yang dihadiri 35 Perempuan yang tergabung dalam komunitas Geng Perjaka atau Perempuan Janda Merdeka.

Geng Perjaka ini sebagian besar anggotanya berstatus janda, sebagian lagi janda yang sudah menikah kembali, dan sisanya ibu rumah tangga.

"Pemberdayaan kali ini kebetulan bertepatan dengan Hari Kartini, kita mendorong perempuan di Cikarawang ini mandiri secara ekonomi, dan bisa lebih sejahtera," kata Ivan Ganevan selaku juru bicara perusahaan Alfamart.

Ia mengatakan Alfamart rutin menggelar kegiatan pemberdayaan tidak hanya khusus bagi perempuan, tapi juga pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui kegiatan pemberdayaan pedagang dan UKM.

Khusus di wilayah Kabupaten Bogor, pemberdayaan bagi pedagang dan UKM telah dilaksanakan sejak tahun 2016 hingga kini lebih kurang telah melatih 2.000 lebih pedagang dan pelaku UKM.

Khusus di Hari Kartini ini, lanjut Ivan, pihaknya memberikan perhatian khusus kepada kaum perempuan, khususnya memberikan motivasi agar menjadi ibu yang mandiri, mampu menghidupi keluarganya dengan usaha sendiri.

Dalam kegiatan pemberdayaan perempuan Cikarawang ini, Alfamart menggandeng mahasiswa penerima beasiswa LPDP IPB dan Yayasan Arrohman yang membina Geng Perjaka.

Dalam talkshow ini menghadirkan dua perempuan sukses dalam bisnis dan rumah tangga menjadi pembicara. Mereka adalah March Mada Eliyana pemilik usaha kuliner Pempek Cek Nimas dan Feb Azimatus Saidah pemilik usaha gamis dan pakaian muslimah.

Keduanya merupakan kakak adik yang sukses berumahtangga dan membangun bisnis secara "online" maupun "offline".

Kedua pembicara memberikan tips serta berbagi pengalaman untuk membangun bisnis dari rumah.

Menurut Feb, media sosial dapat digunakan untuk ladang bisnis ibu-ibu di rumah. Agar jejaring bisnis online tetap baik, ada etika yang harus dijaga.

"Apa saja bisa dijual secara online. Dari jualan kue sampai pakaian," katanya.

Sementara March mengatakan untuk bisa memulai usaha diawali dengan kemauan yang kuat, serta berani untuk memulai.

"Begitu ada ide, langsung kerjakan. Jangan ditunda-tunda, kalau mau jalan," katanya.

Ketua Yayasan Arrohman Siti Zulaeda mengatakan di era millenial ini menuntut kaum ibu harus cerdas memanfaatkan situasi, terutama dalam hal ekonomi.

Melalui talkshow ini, para ibu di Desa Cikarawang dapat lebih cerdik memanfaatkan media sosial yang mereka miliki untuk mengembangkan keterampilannya berusaha.

"Saya sering amati, media sosial digunakan ibu-ibu untuk menceritakan hal yang tidak penting. Dari talkshow ini semoga ibu-ibu memiliki ide untuk memanfaatkan media sosialnya dalam berbisnis," katanya.

Siti Aminah (40) salah satu peserta mengaku mendapat banyak manfaat dari kegiatan pemberdayaan yang diikutinya.

"Kebetulan temanya membahas peluang usaha, saya jadi tertarik untuk mencoba," kata Siti yang juga menjabat sebagai ibu RW.
 

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018