Bandung (Antaranews Megapolitan) - Presiden Joko Widodo mengajak kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) untuk membawa bangsa ini pada budaya politik yang penuh etika.

Presiden Joko Widodo yang hadir atas undangan Pengurus Besar (PB) PMII dalam rangka peringatan puncak hari lahir (harlah) ke-58, di Sasana Budaya Ganesha Jalan Tamansari, Bandung, Selasa, berpesan agar kader PMII jangan pesimistis.

"Jadi kalau ada yang pesimis, ada yang menakut-nakuti, diajak untuk pesimis ya jangan mau. Oleh sebab itu, saya mengajak agar kita semuanya membawa negara ini kepada kebudayaan politik, pada budaya politik yang penuh etika," kata Presiden lagi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menekankan penting berbudaya politik yang penuh dengan kesantunan dan politik yang menyatukan. 

Presiden menegaskan tidak ingin ada politik yang memecah-belah bangsa sendiri karena hal itu bukan budaya politik Indonesia.

"Bukan politik yang membawa perpecahan, bukan politik yang saling menghujat, bukan politik yang saling mencela, bukan politik yang saling memaki. Itu bukan budaya politik Indonesia. Budaya politik Indonesia ya budaya politik yang penuh etika. Penuh kesopanan, sopan santun. Jangan mau dibawa ke arah-arah politik yang tadi saya sampaikan," katanya pula.

Menurut Jokowi, masyarakat Indonesia harus selalu bersikap optimistis, terlebih berdasarkan prediksi Bank Dunia dan survei Mckenzie serta hitungan Bappenas, Indonesia akan masuk di jajaran 10 besar ekonomi terkuat dunia pada 2030.

"Kalau lancar terus seperti ini dan kemungkinan bisa masuk ke tujuh besarnya. Pada 2045 diperkirakan dari kalkulasi itu, kita akan bisa masuk ke empat besar ekonomi terkuat di dunia, dan ini adalah era sahabat-sahabatku semuanya," kata Jokowi kepada para kader PMII yang hadir. 

Ia pun berpesan agar segenap keluarga PMII bersiap benar-benar untuk menghadapi masa depan.

Pada kesempatan itu, Jokowi menyempatkan diri berdialog dan meminta komentar salah satu kader PMII terkait tuduhan PKI kepada dirinya.

Pewarta: Hanni Sofia

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018